Kepala BIN klaim sudah prediksi penyerangan tokoh agama di tahun politik
Budi menuturkan beberapa fakta kejadian yang terjadi belakang ini. Salah satunya yaitu penyerangan Gereja Katolik St. Lidwina Stasi Bedog, Sleman, Yogyakarta diserang oleh seorang pria bersenjata yang kemudian diketahui bernama Suliyono (22), warga Banyuwangi.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (purn) Budi Gunawan mengaku sudah memprediksi maraknya penyerangan sejumlah tokoh agama di beberapa wilayah. Dia mengatakan di tahun politik 2018-2019 akan banyak kampanye hitam yang berkedok agama.
"Jadi kami di BIN dan seluruh jajaran sudah memprediksi yang mendeteksi dan memprediksi bahwa ditahun politik ini 2018-2019. Kita sudah membuat prediksi seperti itu bahwa akan marak kampanye hitam. Kampanye hitam wujudnya isu-isu PKI antara lain agama," kata Budi Gunawan di Kantor Wakil Presiden, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Budi menuturkan beberapa fakta kejadian yang terjadi belakang ini. Salah satunya yaitu penyerangan Gereja Katolik St. Lidwina Stasi Bedog, Sleman, Yogyakarta diserang oleh seorang pria bersenjata yang kemudian diketahui bernama Suliyono (22), warga Banyuwangi.
"Khususnya di Jogja itu kan kita sudah prediksi. Pelaku si Suliyono itu jadi pantauan kami dalam densus. Dia salah satu orang yang gagal ke Suriah. Sudah ter-brand wash atau melakukan. Kita ingatkan dan mendeteksi itu. Juga dengan demikian dalam kasus itu," kata Budi.
Dia menjelaskan pendalaman pihaknya dengan pihak Polri berdiri sendiri. Latar belakangnya pun berbeda. Dia juga mengatakan di tahun politik tersebut banyak pihak yang akan membuat pemberitaan bohong.
"Ada pihak memang yang tadi kami sampaikan tahun politik diplintir. Digunakan sebagai alat melalui sarana hoaks. Media sosial kita. Sehingga mungkin membuat suasana jadi resah. Adu domba, memprofokasi juga. Mungkin untuk kepentingan politik," kata Budi.
Budi juga menjelaskan dengan maraknya kasus tersebut, masyarakat harus lebih waspada. Dan kata dia jangan mudah dipengaruhi.
"Oleh karenanya mayarakat harus lebih waspada lebih peka. Jangan mudah terpolitisasi. Terprofokasi, terhasut sehingga terseret dalam permainan itu. Kita harus waspada. Jangan mudah terpancing, masyarakat juga jangan terprofokasi," kata Budi.
(mdk/rhm)