Kepala PPATK sebut lembaga dakwah berpotensi tinggi dialiri dana terorisme
Kepala PPATK sebut lembaga dakwah berpotensi tinggi dialiri dana terorisme. Karena itu dia meminta lembaga dakwah berhati-hati jika menerima uang dari umat. Sebab bisa saja uang itu hasil pencucian uang kelompok terorisme.
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin menuturkan, lembaga dakwah memiliki risiko tinggi dialiri dana untuk tindak pidana terorisme. Tren pendanaan teroris berubah menjadi pemberian sumbangan dalam jumlah kecil.
"Dana itu masuk kecil-kecil. Ini tergantung motifnya ya selalu tidak lembaga dakwah seperti itu. Bisa saja terjadi (melalui lembaga dakwah) masuk risiko tertinggi," ujar Kiagus di Hotel Aryaduta, Gambir, Rabu (27/9).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan THR PNS Depok dicairkan? Pemberian THR bagi ASN Depok direalisasikan pada Selasa (26/3). Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Kapan kebakaran di TPA Putri Cempo terjadi? Dilansir dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (18/9), kebakaran itu terjadi pada Sabtu siang (16/9). Kencangnya tiupan angin membuat api membesar dan merembet ke bagian lainnya.
Karena itu dia meminta lembaga dakwah berhati-hati jika menerima uang dari umat. Sebab bisa saja uang itu hasil pencucian uang kelompok terorisme.
"Prinsipnya mengenali siapa yang memberi. Lembaga dakwah itu harus profiling dari siapa untuk apa pemberian dana itu," jelas Kiagus.
PPATK menemukan dana tren pendanaan baru. Paling besar mencapai USD 1.000. Biasanya, perorangan akan meneruskan uang dalam bentuk tunai dengan jumlah kecil. Ini membuat PPATK kesulitan membedakan aliran dana untuk aktivitas terorisme atau bukan.
"Kemudian uang itu bermuara ke rekening. Kecil-kecil, tapi bermuara ke rekening tertentu. Misal ke si x nah si x sudah diprofiling," tutur Kiagus.
Menurutnya, perlu pemetaan aliran dana demi mencegah aktivitas terorisme. BNPT bersama PPATK, Densus 88 dan BIN meluncurkan white paper Pemetaan Risiko Pendanaan Terorisme Jaringan Terorisme Domestik yang Terafiliasi dengan lslamic State (lSlS) pada Rabu (27/9). Dengan buku putih, stakeholder terkait memiliki pendoman mengenai jaringan teroris di Indonesia.
(mdk/noe)