Kericuhan Suporter Persib, Polisi Memulai Penyelidikan Dugaan Penganiayaan
Pihak kepolisian sudah melakukan upaya proses hukum dimulai dengan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti yang ada.
Kericuhan yang terjadi di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) setelah pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta ditangani pihak kepolisian. Di sisi lain, PSSI meminta pihak klub turut bertanggung jawab.
- Dijerat Pasal Pembunuhan, Dua Polisi Aniaya Tahanan Polsek Kumpeh Ilir Jambi hingga Tewas Terancam Dipecat
- Penyebab Kebakaran Permukiman di Manggarai Masih Misteri, Barang Bukti Disita Polisi Dicek di Laboratorium Polri
- Berawal dari Laporan Warga, Polisi Tangkap Remaja Mau Tawuran di Kebon Jeruk
- Pengakuan Pembunuh Pegawai Koperasi Saat Jadi Buronan: Sering Dihantui Korban, Hidup Tak Tenang
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan kericuhan pada Senin (23/9) petang diwarnai dugaan penganiayaan oleh oknum supporter Persib Bandung kepada steward (petugas pengaman pertandingan).
“Setelah pelaksanaan pertandingan laga antara Persib melawan Persija berakhir kemudian terjadi salah paham. Ada lebih dari empat korban. Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polresta Bandung,” kata dia, Selasa (24/9).
Pihak kepolisian sudah melakukan upaya proses hukum dimulai dengan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti yang ada. Pemeriksaan rekaman video CCTV sudah dibawa untuk dianalisa lebih lanjut.
Selain itu, sejumlah saksi termasuk korban dugaan penganiayaan segera dimintai keterangan. “Ini akan menjadi alat bukti kami nantinya yang akan mengungkap pelaku dari suporter yang diduga Bobotoh dari Persib. Dan proses hukum akan kami lakukan dan kami memproses sesuai dengan aturan,” ucap dia.
Kericuhan ini pun mendapat tanggapan dari Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga. Menurut dia, apa yang menjadi latar belakang kemarahan pendukung kepada manajemen Persib harus diselesaikan.
Namun, urusan yang menyangkut hukum, seperti penganiayaan, harus diselesaikan melalui ranah hukum pula. klub harus turut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. PSSI tidak menolerir aksi kekerasan di dalam lapangan.
“Ini yang memang masuk ranah hukum, harus masuk ranah hukum. Tapi di sisi lain klub harus bertanggung jawab juga terhadap kondisi ini. Tidak boleh lepas tangan, jadi kami harapkan klub secepatnya juga menyelesaikan masalah ini,” kata Arya dalam keterangannya.
“Masalah mereka (PT PBB) dengan suporter, di sisi lain juga diharapkan kalau memang ada tindakan kriminal harus diselesaikan secara hukum,” ungkapnya.