Ketabahan Sulami 'manusia kayu' hidup dalam kelumpuhan
Ketabahan Sulami 'Manusia kayu' hidup dalam kelumpuhan. Sulami rajin mengaji serta selalu berzikir. Di atas tempat tidurnya selalu ada Alquran yang siap untuk dibaca setiap saat.
Sejak usia remaja, secara bertahap tubuh Sulami (35) lumpuh. Warga Dukuh Selorejo RT 31 RW 11 Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini mengidap sakit langka. Kondisinya semakin kronis saat Sulami tumbuh dewasa.
Saat ini hampir seluruh tubuhnya tak bisa bergerak bebas. Hanya kedua tangannya saja yang masih bisa digunakan beraktivitas.
Untuk keperluan berdiri atau berjalan, dia dibantu orang lain, dan dengan bantuan sebuah tongkat.
Meski dalam kondisi sangat terbatas, Sulami yang mendapat sebutan 'manusia kayu' itu tak patah semangat. Kedua tangannya yang masih bisa digerakkan, ia gunakan untuk berkarya.
Untuk mengisi waktu kosong, dia membuat gelang, dompet, manik-manik dan kerajinan tangan dari pita. Barang-barang tersebut selalu ia berikan sebagai buah tangan, untuk orang atau tetangga yang membesuknya.
"Tidak saya jual, ini buat oleh-oleh saja kepada orang yang berkunjung ke sini," ujar Sulami, Rabu (11/1).
Selain membuat kerajinan tangan, Sulami yang sempat lulus Sekolah Dasar (SD) ini, juga rajin mengaji serta selalu berzikir. Di atas tempat tidurnya selalu ada Alquran yang siap untuk dibaca setiap saat.
Sulami bercerita, dia dahulu memiliki saudari kembar bernama Paniyem. Sama seperti dirinya, Paniyem juga lumpuh. Saudarinya tersebut meninggal dunia tahun 2012.
Kepada wartawan yang menemuinya, Sulami membagikan kisah hidupnya. Sakit yang diidap mulai dia rasakan sejak usia 10 tahun. Awalnya ada benjolan kecil di leher belakang. Namun karena tidak pernah dibawa ke dokter, benjolan tersebut menjalar hingga tulang belakang. Hingga pada akhirnya hampir seluruh tubuhnya lumpuh dan kaku seperti sekarang ini.
Saat ini Sulami tinggal bersama neneknya bernama Ginem yang sudah berusia 90 tahun. Untuk keperluan berdiri, makan, mandi dan lainnya, ia dibantu oleh saudaranya.
Hampir setiap hari, Sulami kedatangan tamu untuk membesuk. Mereka terkadang membawa sembako, uang tunai atau bantuan lainnya.
-
Kapan kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Di mana kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Bagaimana kerangka manusia itu ditemukan? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong."HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks," ucap dia.
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
-
Bagaimana Sigulambak mengganggu manusia? Selain tertawa meringkik, ia juga kerap menampakkan diri secara tiba-tiba dengan cara menghadang. Meski kerap mengganggu manusia yang sedang berjalan sendirian, namun kejahilan mereka tidak mencelakakan atau bahkan melukai.
-
Siapa Darma Mangkuluhur? Darma Mangkuluhur menjadi sorotan karena rencananya membangun lapangan golf di Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan dana Rp1,2 triliun. Miliki Bisnis Yang Berkembang Pesat, Ini Potret Darma Mangkuluhur Putra Tommy Soeharto yang Akan Bangun Lapangan Golf Senilai Rp1,2 Triliun Merupakan Komisaris Darma adalah komisaris di PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Wisma Purnayudha Putra, perusahaan properti, seperti dilaporkan oleh CNN Indonesia.
Baca juga:
Idap penyakit aneh, orang-orang ini langsung sakit jika main ponsel
Wanita ini puluhan tahun tak bisa keluar rumah, ini sebabnya
5 Penyakit paling aneh dan langka di dunia
Kisah Humaida, wanita lumpuh & perawatan sebulan habiskan Rp 1 juta
Kulit bocah 3 tahun di Bekasi bersisik dan mengeluarkan cairan