Ketum IMI: Konvoi Moge di Yogya sudah izin dan sesuai prosedur
Nanan menceritakan, izin prosedur telah disampaikan jauh-hauh hari kepada Polda DIY.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna angkat bicara mengenai kegiatan konvoi pengendara Harley Davidson di Yogyakarta yang sempat diwarnai kritik warga. Menurut Nanan, konvoi di Yogyakarta sudah mengantongi izin dan prosedur yang benar.
"Kita minta Kepolisian untuk bisa mengawal kita jangan sampai lebih memperparah ribuan motor kemana-mana. Kita sudah izin Polda DIY, Jawa Tengah dan Mabes Polri, jauh-jauh hari sudah dilakukan izinnya," kata Nanan di Restoran Sarikuring, Jakarta, Minggu (16/8).
Nanan yang juga mantan Wakil Kepala Polri itu menjelaskan, bukan hanya motor gede saja yang dikawal polisi. Even-even konvoi mobil, motor biasa dan ambulans bila minta pengawalan polisi juga barang tentu akan didahulukan.
"Makanya, kita minta Kepolisian untuk ngawal, ribuan motor akan konvoi, enggak hanya moge, kalau mobil konvoi, ambulans dikawal polisi, pasti didahulukan. Itu konteksnya," jelasnya.
Nanan menceritakan, izin prosedur telah disampaikan jauh-hauh hari kepada Polda DIY. Bahkan dalam acara ini, pihaknya juga meminta kesediaan Kapolda DIY untuk melepas iring-iringan.
"Iya, jadi kita menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda, lampu merah berhenti, tak mungkin bapak ini ribuan," kata Nanan menceritakan perkataan Kapolda DIY.
"Kita sepenuhnya menyerahkan kepada Kepolisian. Kita sudah sama, start Kapolda yang melepas, kita ancam kita pelopor tertib lalu lintas, kita ikuti Kapolda. Kita suarakan komitmen tertib lalu lintas, kalau sudah sama, baru dilepas," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, rombongan Motor gede (Moge) menggelar konvoi di Kota Yogyakarta dan dikawal polisi. Namun sayang aksi mereka dinodai dengan pelanggaran lalu lintas. Para pengendara Moge ini menerobos lampu merah perempatan Ring Road Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (15/8) sore.
Tak terima dengan aksi membahayakan itu, seorang pengendara sepeda menghadang rombongan konvoi Moge itu. Dia adalah Elanto Wijoyono. Elanto nekat menghadang dengan sepeda gowesnya saat para rombongan Moge itu melanggar lalu lintas.
Aksi yang dilakukan oleh Elanto Wijoyono menjadi perhatian di media sosial setelah diunggah oleh salah seorang netizen. Aksi Elanto ini rupanya sudah direncanakan. Dia dan temannya, Andika sudah bersepakat untuk mencegat aksi Moge yang menerobos lampu lalu lintas.
Kepada merdeka.com, Andika mengatakan aksi mereka tersebut dilakukan karena mulai Jumat (14/8) sudah banyak Moge yang seliweran di Yogyakarta dengan tidak tertib lalu lintas.
"Kenapa kami melakukan ini? Karena tidak bisa dibiarkan, ini ada pelanggaran. Melanggar lalu lintas, bisa membahayakan pengguna jalan lainnya," katanya saat ditemui di perempatan Condongcatur.
Baca juga:
Penghadang moge: Yogya tetap hidup tanpa event motor besar
Di AS, sudah biasa polisi tangkap pengendara moge nakal saat touring
Panitia akui ada Biker Moge senggol mobil warga Yogya lalu kabur
Peserta JBR langgar lalu lintas, Dinas Pariwista DIY yang minta maaf
Lihat Videonya: Elanto marahi Harley & polisi yang mengawalnya
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan Agha Hovsep meninggal? Ia meninggal pada 25 Maret 1835 dan dimakamkan di puncak Bukit Johannesberg (sekarang Gunung Mlojo) di samping makam anak lelakinya, David.
-
Kapan Hada Kusumonegoro menikah? Tak lagi single, rupanya putri Indro Warkop ini sudah menikah lho. Ia menikah dengan pria bernama Adham ini pada tahun 2013 silam.
-
Kapan Sego Penek muncul? Makanan lezat ini sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial Belanda.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Mengapa Sego Penek digemari? Walaupun makanan tersebut terkesan sederhana, tetapi banyak orang yang menyukainya.