Kisah 2 lansia tuna netra, tidur beralas tikar dalam gubuk reyot
Rupanya, masih ada satu lansia yang ada dalam areal pekarangan tersebut. Kendati masih melihat samar-samar, nenek Putu Kemek diusianya yang ke 76 hidup sebatang kara.
Ni Nyoman Tunjung (60) dan Ni Ketut Jempiring (59), dua lansia ini hidup di bawah garis kemiskinan di wilayah Banjar Pulesari Kawan, Desa Peninjoan, Kecataman Tembuku Bangli di Bali. Keduanya merupakan saudara kandung. Ironisnya, dua nenek itu tidak bisa melihat.
Keduanya hidup di dalam gubuk bambu yang sudah dalam kondisi reyot. Untuk kebutuhan makan dan MCK, mereka dibantu oleh keponakannya I Kadek Astawa dan Ni Kadek Tami yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Di mana Desa Kesimpar berada? Desa di tengah Hutan Petungkriyono itu bernama Kesimpar.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Dimana lokasi Pantai Pasir Kencana? Pantai Pasir Kencana merupakan sebuah pantai berpasir putih yang terletak di Dusun Wonokerto, Desa Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Di gubuk yang layaknya seperti kandang ayam itu kedua nenek ini hanya duduk terdiam di atas bale bambu beralaskan tikar pelastik yang digunakan untuk tidur selama ini.
Dalam gubuk ini, hanya berisi ruang untuk tidur dan tempat masak jadi satu. Bahkan dalam dipan yang nampak lapuk itu dimanfaatkan untuk tidur mereka berdua.
Sementara hanya terpisahkan oleh kain kumal, tempat tidur keponakannya. "Kalau mau ke kamar mandi selalu dipapah keponakan saya. Apalagi sekarang ini musim hujan, licin," keluh Ni Tunjung di dalam gubuknya yang berukurann 6 X 8 meter dan berlantaikan tanah padat.
Ni Jempiring mengaku sudah tidak bisa melihat sejak kecil, bahkan bola mata sudah pecah. Sementara Ni Tunjung penglihatan bermasalah sejak 10 tahun lalu.
"Awalnya sakit mata biasa, karena tidak punya uang. Ya tidak diobati. Akhirnya tidak bisa melihat," aku Ni Tunjung.
Rupanya, masih ada satu lansia yang ada dalam areal pekarangan tersebut. Kendati masih melihat samar-samar, nenek Putu Kemek diusianya yang ke 76 hidup sebatang kara.
Lansia ini masih satu keluarga dengan dua lansia yang alami kebutaan. "Di belakang rumah juga ada saudara kami. Sudah tua juga, tidak punya siapa-siapa. Kadang sering juga ditengokin keponakan saya," tuturnya.
Kepala Lingkungan Banjar Pulesari Kawan I Wayan Kardiasa mengatakan bahwa, keluarga Ketut Jempiring dan Tunjung serta Kemek sudah tercatat dalam satu kartu keluarga.
Dimana mereka sudah memperoleh bantuan beras miskin (raskin) serta jaminan kesehatan.
"Mereka sudah tercatat dalam KK miskin. Biasanya jatah raskin ditebus oleh keponakannya Kadek Astawa," klaim Kardiasa, Kamis (14/12).
Baca juga:
Habiskan dana triliunan rupiah, program pengentasan kemiskinan berjalan lambat
Miris, tikus jadi makanan sehari-hari masyarakat termiskin di India
Jika program bansos kementerian terintegrasi, angka kemiskinan turun 4 persen
Bappenas ungkap kelemahan program bantuan sosial tak maksimal hapus kemiskinan
Tahun depan, jumlah penerima Rastra naik dari 1,2 juta jadi 3,9 juta keluarga