Kisah Kelam Otak di Balik Bom Kampung Melayu yang Kini Bertaubat
Di penjara, Kiki dekat dengan sejumlah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Di sana, Kiki dicuci otaknya dengan konsep akidah dan tauhid versi JAD.
Kiki Muhammad Iqbal berkisah tentang pengalamannya saat masih memiliki paham radikal. Segala cara bakal dilakukan guna menerapkan hukum syariat di Indonesia. Paham yang belakangan diakuinya salah ini, berawal saat dirinya mendekam di Lapas Nusakambangan Cilacap tahun 2010 silam.
Di penjara, Kiki dekat dengan sejumlah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Di sana, Kiki dicuci otaknya dengan konsep akidah dan tauhid versi JAD.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Siapa yang berkomitmen untuk memperhatikan para penyintas terorisme? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) komitmen perhatikan para penyintas.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Bagaimana caranya untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme? “Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaallah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya.
Pada saat itu, dia diajak bergabung mendeklarasi diri sebagai jamaah ISIS. Seingatnya, itu terjadi tahun 2014.
"Saya bergabung dengan ikhwan-ikhwan mendeklarasikan sebagai jamaah ISIS di seluruh dunia. Saya sempat berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi bersama dengan para ikhwan-ikhwan yang lainnya," kata Kiki.
Kiki meyakini ajaran JAD sesuai harapannya yaitu menerapkan syariat Islam di dunia utama di Indonesia.
Singkat cerita, Kiki telah selesai menjalani hukuman. Dia bebas pada 2015. Setelah itu, pemikiran radikal tak hilang. Bahkan semakin menjadi-jadi. Karena terus dijejal paham radikal oleh JAD semasa di dalam tahanan.
Saat kembali ke masyarakat, Kiki mengadakan beberapa kali pengajian. Selama 1 tahun 10 bulan menghirup udara bebas, Kiki malah menyebarkan paham-paham JAD.
Kiki membawakan materi-materi seputar akidah jihad. Ia berhasil mendoktrin murid-muridnya itu. Sehingga, melakukan berbagai macam aksi teror seperti penembakan polisi, pengeboman. Salah satunya peristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu.
"Ketika saya di luar saya mempunyai binaan atau mempunyai kelompok pengajian yang membawa bendera JAD. Ada beberapa ikhwan yang melakukan amaliah atau melakukan aksi tepatnya di Kampung Melayu," kata Kiki.
Setelah terjadi aksi di Kampung Melayu, beberapa murid pengajiannya banyak yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror. Menurut mereka, gurunya lah yang selama ini memberikan pemahaman radikal.
Kiki pun akhirnya kembali menjadi target Densus 88 Antiteror. Polisi menyambangi kediamannya. Saat itu, ia hendak mengantar anak ke sekolah. Kemudian ditangkap.
"Dari hasil interogasi beberapa Ikhwan maka saya pun diciduk kembali oleh Densus 88 dan tim," ujar Kiki.
Kiki diinterogasi sebelum akhirnya dipindah ke rutan Polres Metro Jaksel.
"Saya menjalani 1 tahun di sana sampai saya dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan pada tahun 2018 bulan Agustus," ujar Kiki.
Selama 2 tahun berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan, Kiki menceritakan banyak pelajaran yang didapat.
Kiki mulai merenung dan terus membaca kitab-kitab. Membaca merupakan salah satu hobinya. Kiki mengaku mendapat hidayah dari Allah. Kini ia bukan lagi berpaham radikal, tapi berpaham Tasawuf.
Kini mengaku selama menjalani hukuman mendapat perlakuan sangat baik dari Densus 88 Anti teror. Begitu pun keluarganya.
Kiki sangat berharap, bisa kembali berkumpul bersama keluarga. Apalagi, ia memikul tanggung jawab sebagai seorang suami dan ayah bagi anak-anak.
"Itu harapan saya untuk bisa cepat kembali ke keluarga makanya saya mendorong kepada pihak terkait untuk membantu saya dalam proses pembebasan saya," ujar dia.
Kiki mengaku bersedia membantu tim Densus 88 menyadarkan napiter agar kembali setia kepada NKRI dan menghilangkan paham radikal melalui program Deradikalisasi yang dicetuskan oleh Direktorat Identifikasi dan Sosial (Idensos) Densus 88 Antiteror
"Saya siap mendukung saya siap membantu saya siapkan aspirasinya, berikan tenaga, saran, ilmunya untuk proses kelanjutan dari program dari densus untuk deredikalisai," katanya.
Sementara itu, Rina Susanti, istri dari Kiki Muhammad Iqbal mengaku terpukul dengan apa yang dialami suaminya. Apalagi, sewaktu ditangkap. Rina mengaku tengah mengandung bayi.
"Pas waktu suami ditangkap saya hamil 7 bulan. Saya waktu itu terpukul sekali dengan ditangkap suami untuk yang kedua kali," ujar Rina.
Namun, Rina merasa bersyukur bisa melewati hari-hari dengan baik. Menurut dia, itu semua berkat dukungan dari keluarga, orangtua, mertua dan dari Densus 88 Antiteror.
"Mereka yang selalu mensupport saya baik secara moril maupun materil," ucap dia.
Rina tak henti-henti menyampaikan rasa terima kasih telah dipertemukan dengan suami. Sehingga anak-anak bisa melepaskan kerinduan dengan ayahnya.
"Harapan saya ke depan abinya bisa segera pulang dan bisa berkumpul kembali bersama kami. Dan harapannya juga semoga tidak terulang lagi untuk yang ketiga kalinya," harap Rina.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)