Klaster Pesantren di Tasik, 3 Santri Positif Covid-19 Kontak dengan 1.000 Orang
"Kita ada klaster baru. Klaster keagamaan (pesantren)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat
Klaster pesantren kembali muncul di Kota Tasikmalaya, Kecamatan Cipedes. Tiga orang santri setidaknya terkonfirmasi Positif Covid-19. Ketiga santri itu diketahui melakukan kontak dengan santri lainnya dan juga para guru sehingga ditotalkan sekitar 1.000 orang.
"Kita ada klaster baru. Klaster keagamaan (pesantren)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Rabu (10/2).
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Bagaimana penanganan kasus pencabulan pengasuh pondok pesantren? Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
Uus menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan tes swab kepada para santri dan pengajar yang melakukan kontak erat, namun hasilnya belum diketahui. Saat ini, lingkungan pesantren diberlakukan karantina mikro dan tidak boleh ada yang keluar masuk pesantren.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengungkapkan bahwa awalnya ada santri santri mengalami gejala hilang indra penciuman.
Para santri itu, menurut Asep langsung diuji cepat antigen dan hasilnya positif. "Kemudian dilakukan uji usap PCR kepada santri tersebut dan 15 santri lainnya yang kontak erat. Hasilnya, terdapat tiga orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tiga orang, semuanya santri, terkonfirmasi PCR positif," ungkap Asep.
Ketiga santri yang terkonfirmasi positif itu, saat ini tengah menjalani isolasi di lingkungan pesantren yang terpisah dari santri lainnya dengan pengawasan petugas medis. Ketiga santri itu diketahui memiliki gejala ringan berupa hilang indra penciuman.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sudah melakukan tindak lanjut dengan mengambil sampel swab dari seluruh penghuni pesantren, atau sekitar 1000 orang.
"Karena kita pikir belum ada kegiatan, tapi mereka sudah berinteraksi sejak beberapa hari lalu. Angka awalnya 700 orang. Namun ketika di lapangan melebar, karena ada guru, petugas, dan lainnya, jadi kita periksa juga semua," kata dia.
Sampel swab, saat ini sudah dikirim langsung ke Bandung untuk diuji di laboratorium, hasilnya diperkirakan akan diketahui paling cepat tujuh hari kedepan.
Dengan diberlakukannya karantina mikro di lingkungan pesantren, para santri saat ini tidak diperkenankan pulang ke rumah kecuali dipastikan negatif. Seluruh santri dipastikan menjalani isolasi, namun santri yang terkonfirmasi positif dipisahkan ruangannya.
“Kegiatan santri untuk sementara dihentikan. Kegiatan shalat, belajar, dan makan, hanya dilakukan di masing-masing kobong santri. Alhamdulillah pihak yayasan sudah kooperatif. Tidak mengizinkan ada aktivitas keluar," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya belum memastikan awal sumber penularan Covid-19 di pesantren. Saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sampai Selasa (9/2) jumlah total kasus warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 3.420 orang. 2.794 orang dinyatakan sembuh, 559 orang masih menjalani isolasi, dan 67 orang meninggal dunia.
Baca juga:
Korea Selatan Gelar Tes Covid-19 untuk Anjing dan Kucing
Cegah Penularan Covid-19, Menko PMK Imbau Perayaan Imlek Digelar Sederhana & Terbatas
5 Fakta Kehidupan Helena Lim, Sosialita yang Curi Perhatian usai Dapat Vaksin Corona
Virus Corona Penyebab Covid-19 Banyak Ditemukan pada Kelelawar di Asia Tenggara
DPR Minta Masyarakat Tak Panik Angka Covid-19 Naik Jika Tracing Lebih Masif