Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Kenapa Kominfo gencar memberantas judi online? Yang lebih memprihatinkan lagi adalah menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) lebih dari 1.000 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) beserta sekretariat jenderalnya terlibat transaksi judi online.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Bagaimana Kominfo menyebarkan pesan pencegahan judi online? Berikut deretan pantun yang dikirim Kominfo kepada pengguna seluler sebagai pencegahan judi online: Judi Online Kesenangan Fana. Keluarga Dapat Bencana.Bersikaplah Bijaksana.Agar Hidup Tak Merana.#StopJudiOnline
Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Wakil Ketua Komisi I DPR, Teuku Riefky Harsya berharap kemajuan kemajuan internet di Indonesia tidak memengaruhi kehidupan sosial di masyarakat.
Dia mencontohkan banyaknya perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital yang pada akhirnya menjadi pencemaran nama baik.
"Hal ini yang harus kita hindari dan jaga bersama-sama,” ujar Teuku dalam acara Ngobrol Bareng Legislator: Cegah Perundungan di Dunia Maya yang digelar secara virtual, Sabtu (23/3).
Politikus Partai Demokrat ini juga menyebut bahwa survei mendapati Indonesia menjadi negara di Asia Tenggara dengan tingkat etika paling rendah di dunia maya. Hal ini berbanding terbalik dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang dikenal ramah dan sopan santun.
“Sehingga persepsi atau image positif tentang bangsa Indonesia yang penuh toleransi dan kesopanan ini menjadi tergerus,” jelasnya.
- Komisi III DPR Minta Beking Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi Ditangkap: Jangan Hanya Pegawai Rendahan
- Dulu di DPR, Menteri Komdigi Meutya Hafid Deg-Degan jika Dicecar Pertanyaan oleh Anggota Komisi I
- DPR Minta Kominfo Jelaskan Nasib Data Pribadi Masyarakat Usai Serangan Siber PDNS 2
- DPR Minta Pemerintah Akui Kesalahan: Tanggung Jawab pada Masyarakat
Lanjut dia, sosialisasi penggunaan ruang digital yang bijak perlu terus dilakukan, pasalnya, pengunaan internet bijak menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu, pemahaman mengenai acuan panduan dalam bersikat di internet atau netik (netiket) perlu dipahami seluruh lapisan masyarakat. Dengan mengabaikan netiket dapat berpotensi terjadinya pelanggaran.
“Etika berinternet harus menjadi pondasi utama pemahaman kita sebelum masuk berinteraksi, sadar natiket adalah kewajiban bagi seluruh netizen,” terang Anggota DPR RI asal Aceh itu.
DPR melalui Komisi I, kata Teuku, berkomitmen mendorong program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia khususnya di dunia maya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Samuel Abrijani Pangerapan mengapresiasi webinar literasi digital yang diinisiasi oleh Komisi I DPR. Dirinya berharap, kegiatan ini menjadi tempat edukasi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital.
“Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.