Komisi III Akan Panggil Kapolri Terkait Korban Penembakan saat Rusuh 22 Mei
Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Ranik mengatakan, pihaknya akan mendalami masalah penggunaan peluru tajam saat Polri mengamankan aksi demo pada 21-22 Mei. Sebab, kata dia, Polri sempat membantah pernah menggunakan peluru tajam untuk saat kerusuhan 21-22 Mei.
Komisi III DPR akan segera menggelar rapat dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada 19 Juni 2019 mendatang. Dalam rapat itu, rencananya akan dibahas juga masalah kerusuhan 21-22 Mei.
Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Ranik mengatakan, pihaknya akan mendalami masalah penggunaan peluru tajam saat Polri mengamankan aksi demo pada 21-22 Mei. Sebab, kata dia, Polri sempat membantah pernah menggunakan peluru tajam untuk saat kerusuhan 21-22 Mei.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana konser PREP di Jakarta diselenggarakan? Band Indie asal London menggelar konser di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (15/5/2024).
-
Apa yang terjadi di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2024? "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan konser PREP di Jakarta berlangsung? Band Indie asal London menggelar konser di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (15/5/2024).
"Saya tidak ingin berandai-andai tapi kita tanggal 19 (Juni) pasti akan ada rapat dengan Kapolri, kami akan menanyakan secara detil soal itu," kata Erma di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6).
Erma menegaskan pihaknya belum bisa memastikan perlu tidaknya pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menelisik lebih lanjut kasus tersebut. Hal itu, dikarenakan Komisi III belum menggelar rapat dengan Kapolri.
"Komisi III secara institusi belum bisa memutuskan apapun, kami masih menunggu hasil rapat 19 nanti. Karena kan keputusan komisi adalah keputusan 10 fraksi. keputusan yang dominan lah yang akan menjadi keputusan komisi," ungkapnya.
Dia melanjutkan, kurang adil jika ada pembentukan TGPF sebelum ada rapat Kapolri bersama DPR. Apalagi kasus ini satu rangkaian dengan pengamanan Pileg dan Pilpres 2019.
"Nanti setelah kita mendapatkan penjelasan, nanti kalau menurut saya kurang fair rasanya kalau kita tidak mendengar penjelasan dari Kapolri. Karena ini bagian dari sistem pengamanan pileg dan pilpres serentak ya," ucapnya.
Erma belum bisa memastikan apakah rapat itu nantinya akan terbuka atau tertutup untuk umum atau tidak. "Pasti pertama terbuka, abis itu kan tergantung keputusannya, kalau dirasa sensitif menyebut nama orang, kan ada aturannya mana yang terbuka mana yang tertutup," tandasnya.
Baca juga:
KontraS Nilai Polisi Lambat Ungkap Pelaku Penembakan Aksi 21-22 Mei
KontraS Desak Presiden Jokowi Bentuk TPF Kerusuhan 22 Mei
Jubir BPN: Agak Mustahil Pak Kivlan Ingin Makar, Tapi Kita Uji di Pengadilan
Polisi Sulit Temukan Lokasi Penembakan saat Rusuh 21-22 Mei
Wiranto Tegaskan Pengakuan Tersangka Kerusuhan 22 Mei soal Kivlan Zen Bukan Karangan
Moeldoko Sebut Tak Ada Tim Mawar dalam Kerusuhan 21-22 Mei
Menhan: Tim Mawar Sudah 10 Tahun Selesai, Kopassus Aktif Tak Ada Gitu-gituan