Komisi III DPR Minta Propam Polri Periksa Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon
Dede mengaku terpaksa memberikan keterangan palsu karena takut dengan ancaman Iptu Rudiana
Dede, saksi kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016 memberikan kesaksian palsu karena merasa takut berhadapan dengan Iptu Rudiana.
Hal itu disampaikan Kuasa Hukum Dede, Asido Hutabarat di Bareskrim Polri, pada Selasa (23/7), saat menjelaskan motif kliennya memberikan kesaksian palsu untuk kasus pembunuhan Vina dan Eki.
- Komisi II DPR Sepakati 3 Rancangan PKPU dan Perbawaslu untuk Pilkada 2024
- Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Datangi Bareskrim untuk Laporkan Iptu Rudiana
- Babak Baru Kasus Vina Cirebon, Kuasa Hukum Para Terpidana Bakal Laporkan Iptu Rudiana ke Bareskrim
- 2 DPO Kasus Vina Cirebon Dihapus Polisi, Ini Kata Mabes Polri
Menurut Asido, Dede takut dan kaget ketika Aep tiba-tiba mempertemukan dirinya dengan Iptu Rudiana di Polres Cirebon, dan Dede mendadak diberitahu akan dijadikan saksi.
Propam Polri Turun Tangan
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta, polisi mendalami ulang kasus kematian Vina. Sahroni juga meminta agar Propam Polri memanggil Iptu Rudiana.
“Saya minta Propam Polri segera panggil dan periksa Iptu Rudiana. Kalau sampai benar bahwa yang bersangkutan telah merintangi penyelidikan, tindakannya akan sangat memalukan bagi institusi tempat dirinya bekerja," kata Sahroni.
"Karena diduga akibat adanya intimidasi atau rekayasa dari Iptu Rudiana, Dede jadi memberi keterangan palsu, dan berujung membuat Polda Jabar salah tangkap,” tambah Sahroni.
Harus Ada yang Tanggung Jawab
Lebih lanjut, Sahroni pun meminta agar pihak kepolisian bisa segera mengusut kasus ini hingga tuntas. Mengingat tragedi sudah terjadi beberapa tahun silam, dan ditambah Kapolri sudah memberi atensi terhadap kasus ini.
“Kasus ini juga sudah menjadi atensi Pak Kapolri, jadi jajaran kepolisian harus dalami lagi rentetan kasusnya dengan cepat dan cermat. Usut secara transparan sampai semuanya terang benderang,” terang Sahroni.
“Harus segera ada yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Dan kalau ada saksi atau pihak yang tidak kooperatif dan mencoba merintangi, saya minta pihak kepolisian tidak segan untuk memberlakukan tindakan tegas,” tambah Sahroni.
Namun, Sahroni yakin dan percaya bahwa pengusutan kasus Vina, telah mendekati titik terangnya.
“Tapi saya yakin, polisi pasti sudah kembali bergerak. Dan titik terang dari kasus ini sebentar lagi akan kita lihat,” tutup Sahroni.