Kompleks Istana kebakaran, kok bisa?
Kemudian 50 meter dari gedung itu ada kendaraan pemadam kebakaran, posko pengawal dan posko UKD semua siaga 1x24 jam.
Gedung Utama Sekretariat Negara (Setneg) kemarin ludes terbakar. Meski tempat kejadian perkara (TKP) masih diselidiki, dugaan sementara api yang berkobar di Kompleks Istana Presiden itu karena korsleting listrik.
Mencari penyebab, seperti korsleting misalnya, dinilai belum bisa menjawab bagaimana episentrum kekuasaan negeri ini kecolongan oleh jilatan api.
-
Kapan Istana Rokan dibangun? Berusia 200 Tahun, Intip Megahnya Istana Rokan Rumah Panggung Peninggalan Kerajaan Rokan Provinsi Riau memiliki peninggalan-peninggalan sejarah yang menarik dan tidak kalah dari daerah lainnya.
-
Kapan Istana Kepresidenan Cipanas dibangun? Gedung ini diketahui sudah berusia 284 tahun dan dibangun pada tahun 1740.
-
Kapan Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
-
Apa keunikan arsitektur Istana Kepresidenan Cipanas? Berhiaskan Kaca Patri Berbingkai Timah Sebagai tempat tinggal dan ruang bekerja, Gustaaf Willem Baron van Imhoff menginginkan rumahnya memiliki ornamen yang tidak biasa. Ia lantas meminta kepada pihak pembangun agar membuat struktur megah dengan gaya khas Eropa di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet, Cianjur yang kini menjadi lokasi bangunan tersebut. Model ini sampai sekarang masih tersisa, seperti pada jendela kaca patri berbingkai timah yang ada di serambi depan. Kaca tersebut terpasang di sisi kanan dan kiri untuk pemberi cahaya, sekaligus membuatnya tampak elegan.
-
Kapan Istana Kepresidenan Yogyakarta resmi menjadi istana? Pada 6 Januari 1946, gedung itu resmi menjadi istana kepresidenan setelah Yogyakarta resmi menjadi ibu kota baru Republik Indonesia.
-
Kenapa Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan.
"Lalu bagaimana manajemen pemeliharaan dan kesiapan kompleks Istana kita? Gedung itu sebenarnya termasuk baru direhabilitasi, kecuali bangunan dasarnya. Seharusnya saluran-saluran listriknya juga relatif baru," kata mantan Sekretaris Militer, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, lewat keterangan tertulis, Jumat (22/3).
TB Hasanuddin tahu betul seluk beluk Kompleks Istana. Sebelum menjadi Sesmil di era Megawati Soekarnoputri, dia juga pernah menjadi ajudan Soeharto, Habibie dan Gus Dur.
Hasanuddin, yang kini menjadi politikus PDIP, mengatakan pengawalan kompleks Istana juga ketat, sehingga indikasi kebakaran seharusnya sudah dibaca sejak awal.
"Di samping gedung (yang terbakar) ada pos pengawal, di bagian bawah ada petugas jaga Unit Keamanan Dalam (UKD), semuanya siaga 1x24 jam," ujar dia.
Tidak hanya itu, Hasanuddin mengungkapkan, tiap sudut Gedung Utama Setneg itu juga ada alat pemadam kebakaran 10 sampai dengan 50 kg portable. Kemudian 50 meter dari gedung itu ada kendaraan pemadam kebakaran, posko pengawal dan posko UKD semua siaga 1x24 jam.
"Dan kebakaran terjadi masih dalam jam kerja. Lalu banyak pertanyaan misterius: ke mana itu para pengawal? Para petugas UKD? Para pegawai yang belum waktunya pulang? Lalu masìh terisi kah tabung-tabung pemadam kebakaran, padahal tiap tahun dianggarkan?" tanyanya.
Keberadaan pemadam kebakaran di Kompleks Istana itu juga dipertanyakan Hasanuddin. "Jangan-jangan operatornya tidak ada?" dugaannya.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini mengatakan, kebakaran yang masih bisa terjadi menunjukkan lemah dan ringkihnya manajemen pengawasan di lingkungan Istana.
"Lha kalau di tempat kerja saja kita lalai, Istana sebagai tempat presiden bekerja saja bisa terbakar, lalu bagaimana di tempat-tempat lain seperti kementerian, lembaga, kantor gubernur, kantor bupati dan instansi-instansi pemerintah lainnya?" ujarnya.
(mdk/ren)