Konsumsi Minuman Manis Berlebih Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Konsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes
Sering konsumsi minuman berpemanis setiap hari secara terus-menerus ternyata bisa menyebabkan obesitas. Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Dr dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK
"Konsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik," kata Luciana dilansir ANTARA di Jakarta, Jumat (9/8).
-
Mengapa penderita diabetes harus menghindari minuman manis? Minuman manis seperti jus buah, soda, teh manis, dan kopi susu mengandung gula yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. Pilihlah minuman yang tidak mengandung gula, seperti air putih, air mineral, teh hijau, atau kopi hitam. Jika Anda ingin minum jus buah, pastikan untuk memilih yang 100% alami tanpa tambahan gula, dan batasi porsinya menjadi tidak lebih dari 150 ml per hari.
-
Mengapa penderita diabetes harus menghindari kencing manis? Kencing penderita diabetes memang benar-benar manis, tetapi bukan karena hal yang baik, melainkan karena adanya gangguan metabolisme glukosa di dalam tubuh. Kencing penderita diabetes bukanlah sesuatu yang dapat dimanfaatkan, melainkan sesuatu yang harus dihindari dan diatasi.
-
Kenapa semangka aman dikonsumsi oleh penderita diabetes? Meskipun begitu, kandungan karbohidrat semangka per porsi sebenarnya rendah. Dalam porsi 100 gram, hanya terdapat sekitar 7-8 gram karbohidrat. Artinya, jika dimakan dalam jumlah yang wajar, semangka tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.
-
Bagaimana cara melatih rasa manis pada lidah bagi penderita diabetes? Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, penderita diabetes biasanya sudah terbiasa dengan rasa manis yang berlebihan sehingga reseptor manis di lidah menjadi tidak terkontrol. Itu sebabnya konsumsi gula juga menjadi berlebih. Ia mengatakan hal itu bisa dilatih dengan menurunkan asupan gula pada makanan dan minuman sehari-hari seperti memilih yang kandungan gula lebih rendah dan rendah kalori.
-
Apa yang membuat mangga aman dikonsumsi untuk penderita diabetes? Individu yang menderita diabetes masih diperbolehkan menikmati buah mangga. Asalkan dikonsumsi secara sewajarnya, buah mangga tidak akan menyebabkan kenaikan gula yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat yang lebih tinggi daripada kandungan karbohidrat dan gula dalam buah mangga, yang mampu menghambat penyerapan gula dalam tubuh.
-
Kenapa minuman ringan yang manis bisa meningkatkan risiko diabetes? Ketika dikonsumsi, gula tersebut dengan cepat mencapai aliran darah dan menyebabkan peningkatan gula darah yang drastis. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi insulin dalam tubuh dan menyebabkan resistensi insulin. Seiring waktu, resistensi insulin dapat menyebabkan pengembangan diabetes tipe 2. Selain itu, minuman ringan yang manis juga seringkali mengandung kalori yang tinggi.
Bahaya Konsumsi Minuman Berpemanis
Sementara itu Luciana mengatakan bahwa konsumsi minuman berpemanis, baik dalam kemasan atau tidak, sama-sama memiliki risiko obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes melitus, kolesterol/trigliseridemia meningkat, asam urat meningkat, hipertensi dan gangguan kesehatan lain.
Khusus bagi anak-anak, ia menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua dan murid mengenai makan sehat, sehingga tidak mengonsumsi secara berlebihan.
Menurut dia, edukasi sebaiknya berpedoman pada makan sehat dan pola makan gizi seimbang sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Idealnya, pengetahuan makan sehat berdasarkan Pola Makan Gizi Seimbang sesuai dengan anjuran Pemerintah atau Kemenkes diajarkan di sekolah sejak awal dan masyarakat pada umumnya," ujarnya.
35,8 Juta Orang Indonesia Kena Penyakit Gula
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan ada sekitar 13 persen populasi Indonesia atau sekitar 35,8 juta orang, mengalami penyakit gula, dan potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.
"Itu dialisis, kalau enggak dilakukan penanganan tiap hari, itu bisa jadi penyakit kronis. Ukuran paling gampang, lihat ukuran celana jeans, kalau di atas 34, kemungkinan gulanya banyak," kata Budi.
Oleh karena itu, dia berharap masyarakat, terutama anak-anak, harus mulai mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, sebagai pencegahan timbulnya penyakit kronis.
"Anak-anak sekarang minumnya gula semua. Itu yang harus dikurangi. Kembali ke tanpa gula," ujarnya.
Banyaknya konsumsi gula pada makanan dan minuman, lanjut Budi, berkelindan dengan kasus anak yang harus menjalani cuci darah karena mengalami kegagalan ginjal.
Hal ini, berpotensi semakin meluas, dengan tren makanan dan minuman manis saat ini yang makin membuat anak terbiasa mengonsumsi asupan berkadar gula tinggi, karena itu dia meminta agar konsumsi gula dikurangi sesuai batas aman, untuk menekan risiko penyakit.
"Banyak anak sekarang dikasih minum dan makan dengan gula tinggi. Jadi Indonesia suka gula. Padahal gula itu penyebab segala macam penyakit. Mulai dari ginjal, hati, stroke, jantung, itu penyebabnya gula," kata Menkes Budi Gunadi.