Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bertambah Jadi 27 Orang
Dari 27 korban tersebut, 16 orang berasal dari Kabupaten Agam dan 11 dari Tanah Datar.
Korban tewas akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah.
- Hampir Sebulan Pascabanjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 10 Korban Belum Ditemukan
- BNPB: Korban Meninggal akibat Banjir Lahar dan Longsor di Sumbar Terus Bertambah, 27 Orang Masih Hilang
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
- Bertambah Lagi, Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Jadi 37 Orang
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bertambah Jadi 27 Orang
Korban tewas akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah. Hingga pukul 15.45 WIB, total korban tewas mencapai 27 orang.
"Data sementara korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin berjumlah 27 orang, 5 masih dalam pencarian," kata Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham, Minggu (12/5).
Dia merinci, dari 27 korban tersebut 16 orang berasal dari Kabupaten Agam dan 11 dari Tanah Datar.
"5 Orang dalam pencarian itu, 4 di antaranya di Kabupaten Agam dan 1 lagi dari Kabupaten Tanah Datar. Data ini masih terus berkembang." tuturnya.
Dia mengatakan, saat ini tim gabungan masih berjibaku melakukan evakuasi dan pencarian korban di lapangan.
"Data tersebut masih bersifat sementara, nanti perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan lagi. Tim masih di lapangan,"
tuturnya.
merdeka.com
Ilham mengatakan, banjir lahar dingin dipicu akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi pada Sabtu, (11/5) malam.
Sementara itu, dari pantauan merdeka.com di salah satu titik banjir lahar dingin yakni di Bukik Batabuah Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, terlihat puluhan rumah warga terdampak.
Selain itu 74 warga juga mengungsi. Posko pengungsian dipusatkan di SD 08 Kubang Duo.
Pemerintah Kabupaten Agam, Sumbar, menetapkan status tanggap darurat bencana. Kebijakan ini diberlakukan selama 14 hari ke depan, terhitung hingga 26 Mei 2024 mendatang.
"Mulai hari ini, Minggu, (12/5) ditetapkan status tangap darurat bencana di Kabupaten Agam hingga 14 hari ke depan," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Edi Busti diwawancarai merdeka.com.
Dia mengatakan, sebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Agam terdampak bencana, mulai dari longsor dan banjir lahar dingin.
"Paling parah terjadi di 3 kecamatan, yakni Canduang, Sunggai Pua dan IV Koto," tuturnya.