Korban Pencabulan SM di Depok Kerap Diajak Makan dan Menonton di Bioskop
Para korban yang belum melapor itu memiliki sejumlah alasan. Antara lain korban mengaku malu hingga mengalami trauma.
Para korban pencabulan yang dilakukan SM (42), kini mengalami trauma. Para korban mendapatkan perlakukan tak senonoh ketika berada di dalam rumah ibadah di kawasan Pancoran Mas Depok.
Diduga ada belasan anak laki-laki yang sudah menjadi korban. Namun yang baru melapor ke polisi baru dua saja.
-
Siapa yang dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya? Ali Arwin mantan calon legislatif Padang Pariaman dari PBB yang ditangkap polisi akibat melakukan pemerkosaan terhadap anak kandungnya sejak 2020 dan hingga melahirkan.
-
Apa saja bentuk kekerasan seksual yang bisa dialami anak? Bentuk kekerasan seksualnya pun bermacam-macam. Korban dapat mengalami tiga jenis kekerasan yang berbeda yakni melalui dilakukannya kekerasan fisik, secara ucapan (verbal) dan non-verbal.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah kekerasan seksual pada anak? Peran orang tua sangat besar dalam hal ini, seperti yang diungkapkan oleh Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI, Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. “Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak.
-
Kapan edukasi seksual penting diberikan kepada anak? Edukasi seksual merupakan topik yang penting dalam pengembangan anak-anak, terutama saat mereka memasuki masa remaja.
-
Bagaimana cara orang tua memberikan pendidikan seks yang sesuai untuk anak? "Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan," kata Meita. Pendidikan ini harus diberikan dengan cara yang tepat agar anak dapat memahami dan mengaplikasikannya.
-
Kenapa pendidikan seksual untuk anak menjadi penting? Maraknya pelecehan seksual terhadap anak, membuat orang tua menjadi was-was. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan Pendidikan seks kepada anak. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah anak dari pelecehan. Sehingga anak tahu bagian tubuh mana yang boleh disentuh orang lain dan tidak.
"Diduga ada belasan korban. Namun yang masuk laporan baru dua orang,” kata kuasa hukum korban, Azaz Tigor Nainggolan, Selasa (16/6).
Para korban yang belum melapor itu kata dia memiliki sejumlah alasan. Antara lain korban mengaku malu hingga mengalami trauma.
"Korban trauma berat. Itu kan butuh proses, karena kondisi psikologi orang berbeda beda. Jadi harus hati hati," tukasnya.
Trauma yang dialami korban karena pelaku berkali-kali melakukan tindakan bejat itu. Agar korbannya mau, pelaku merayu korban dengan caranya. Karena pelaku adalah seorang pembimbing dan pendamping anak anak di tempat ibadah.
"Berulang ulang, iya. Kebanyakan korban dibujuk rayu. Misalkan diajak makan, nonton film bioskop, dan diajak rapat ketika selesai terus korban menjadi sasaran sama pelaku," kata dia.
Tigor menyebutkan belasan korban pencabulan ini rata rata umurnya 11 sampai 15 tahun saat dicabuli pelaku. Selama belasan tahun menjadi pengurus tempat ibadah di Depok kata Tigor, sepak terjang pelaku dinilai hebat membujuk belasan anak menjadi korban pencabulan. Sehingga pihak pengurus tempat ibadah tidak menaruh curiga terhadap pelaku selama menjadi pengurus.
"Saya melihat kemungkinan pelaku ini selalu baik, itu tipu muslihat dia. Kamuflase dia hebat, mungkin ya. Memang orang tidak menaruh curiga tingkah laku dia (pelaku). Memang kelihatan baik sama anak anak dan akrab. Sehingga orang tidak curiga," tutupnya.
Baca juga:
Kuasa Hukum Korban Menduga Pelaku Pencabulan di Depok Lakukan Aksi Berantai
Pria 42 Tahun di Depok Ajak Bocah ke Ruangan di Rumah Ibadah buat Dicabuli
KPAI Desak Para Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangerang Disanksi Berat
Remaja di Tangerang Digilir Usai Dicekoki Obat, 3 Minggu Kemudian Meninggal
Bawa Kabur dan Setubuhi ABG, Pemuda di Bondowoso Ditangkap Polisi
Pulang ke Rumah Sambil Mabuk, Ayah di Rokan Hulu Perkosa Anak Kandung