Korban selamat perampokan Pulomas masih belum banyak bicara
Korban selamat perampokan Pulomas masih belum banyak bicara. Wawan juga menambahkan, ia hanya diberi kesempatan bertemu dengan Emi dan Santi hanya 3 menit. Namun demikian dokter pun tak melarang dirinya untuk menjenguk keduanya.
Emi (44) dan Santi (22) merupakan ibu dan anak yang menjadi korban selamat dalam aksi penyekapan di rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas No. 7A, Pulomas, Jakarta Timur Senin (26/12) lalu. Keluarga yang berada di Sukabumi pun langsung menuju Jakarta begitu mendapat kabar Emi dan Santi menjadi korban.
Bibih, suami Emi bersama Wawan saudaranya tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00 Wib. Hingga kini mereka pun baru sempat menjenguk keluarganya dua kali.
"Enggak sempat bicara apa-apa. (Emi) enggak banyak omong," kata Wawan di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (28/12).
Wawan mengatakan kabar kerabatnya menjadi korban penyekapan dari stasiun televisi. Mereka pun langsung bergegas menuju Jakarta untuk memastikan kondisi Emi dan Santi.
Meski telah diizinkan menjenguk dua kali namun pihaknya belum mengetahui kondisi pasti Emi dan Santi. Dokter yang merawatnya pun tak banyak mengatakan apapun kepada pihak keluarga.
"Udah (bertemu dokter) enggak nerangin gimana-gimana," ucap Wawan.
Hingga kini dirinya pun masih belum tahu kapan Emi dan Santi diperbolehkan pulang. Padahal hanya ada luka memar di punggung Emi.
"Enggak tahu juga (kapan boleh pulang). Lihat perkembangan kesehatan. Ada luka di punggung, memar aja di belakang," tutur Wawan.
Wawan menambahkan, Emi memiliki 3 orang anak. Anak pertama bernama Santi yang juga menjadi korban dan dua anaknya yang berusia 9 dan 14 tahun tinggal di Sukabumi bersama Bibih suaminya.
Diketahui, Santi yang merupakan baby sitter Dodi bekerja dengan ibunya Emi sebagai pembantu rumah tangga. Keduanya baru sekitar 3 minggu bekerja dengan Dodi.
"Di rumah sini katanya baru 3 minggu pindahan (rumah) dari yang bawa itu namanya Yanto. Pak Yanto yang meninggal itu, supirnya (Dodi) kerja di situ," terang Wawan.
Wawan juga menambahkan, ia hanya diberi kesempatan bertemu dengan Emi dan Santi hanya 3 menit. Namun demikian dokter pun tak melarang dirinya untuk menjenguk keduanya.
"Ini bukan pasien biasa. Ini kan pasien spesial. Bisa jenguk cuma 3 menit," ujar Wawan.
"Semoga cepat sembuh, semoga cepat ketangkap pelakunya," harap Wawan.
Baca juga:
Pelaku perampokan di Pulomas sudah kenali rumah Dodi Triono
Drummer band Ungu ikut melayat korban pembunuhan di Pulomas
Masih trauma, pembantu korban penyekapan Pulomas tak banyak bicara
Pembunuhan Pulomas, pemerintah diminta buat diklat keamanan rakyat
Tangis Anet pecah di pemakaman Dodi Triono dan kedua saudaranya
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Di mana tradisi menjenguk orang sakit dengan amplop sumbangan ini dilakukan? Kebiasaan ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, Kecamatan Jatigede.
-
Di mana paus bungkuk dengan tulang punggung patah ditemukan? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.