KPK tak yakin Abraham Samad mainkan perkara Emir Moeis
"Di KPK penanganan perkara diputus semua pimpinan melalui gelar perkara," kata Johan.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menuding Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad sempat main mata dengan partainya. Dia menuduh Samad menjanjikan meringankan proses hukum mantan Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Izedrik Emir Moeis, dengan tujuan supaya bisa digaet mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Presiden.
Namun, Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, menyangsikan Samad nekat melakukan hal itu. Menurut dia, KPK sudah memiliki aturan baku dalam proses penanganan sebuah perkara buat mencegah pihak-pihak tertentu melakukan kesepakatan terselubung atau memainkan perkara.
"Di KPK penanganan perkara diputus semua pimpinan melalui gelar perkara. Dihadiri tim penyelidik, penyidik, dan penuntut umum. Ada direktur dan deputi penindakan. Itu diekspose digelar. Di situlah terjadi perdebatan mengenai bahan-bahan yang sudah ada. Tidak mungkin satu pimpinan saja," kata Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/2).
Sementara itu, mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menampik ada permainan perkara di lembaga itu. Menurut dia, semua individu di KPK sudah memiliki standar profesionalisme dan terbiasa bekerja dalam budaya mandiri, lepas dari pengaruh apapun.
Menurut Busyro, selama dia bertugas tidak pernah melihat adanya intervensi. Sebab dalam proses gelar perkara semua pihak bebas memberikan argumen asal berdasarkan panduan hukum, moral dan prosedur baku.
"Penentuan tersangka pun selalu terbuka by evidence (berdasarkan bukti) di forum ekspose dan sulit ada intervensi yang efektif," tulis Busyro melalui pesan singkat.
Baca juga:
Hasto diminta tak banyak omong dan berani laporkan Samad ke KPK
Menkum HAM sarankan Jokowi angkat Ruki-Tumpak jadi Plt pimpinan KPK
Komisi III sebut bukti dan saksi Hasto soal Samad belum kuat
Kasus Abraham Samad, LPSK masih pikir-pikir lindungi Feriyani Lim
Komjen Budi diduga bermanuver politik, beranikah Mabes Polri tindak?
Amunisi baru Hasto 'tembak' Samad dari DPR
-
Apa saja kasus besar yang diungkap Abraham Samad saat jadi Ketua KPK? Di antaranya Wisma Atlet, kasus Hambalang, gratifikasi impor daging sapi, gratifikasi SKK Migas dan kasus pengaturan Pilkada Kabupaten Lebak.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Siapa kader PDIP yang rumahnya digeledah KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Bagaimana KPK mengembangkan kasus suap dana hibah Pemprov Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. "Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti," ujar Alex.