Kronologi Penangkapan Dukun Aki Cs, Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur
Penangkapan Dukun Aki dan Duloh berawal dari polisi yang menyelidiki kasus kematian satu keluarga diduga keracunan di rumah kontrakan di RT02 RW03 Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi. Hasil penyelidikan polisi mendapati bahwa para korban bukan meregang nyawa akibat diracun.
Polisi membeberkan kronologi penangkapan Wowon Erawan alias Aki (60), dukun pengganda uang dan Solihin alias Duloh (60), pelaku pembunuhan berantai di Bekasi-Cianjur. Kedua pelaku ditangkap tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi pada Selasa (17/1) dini hari.
Penangkapan Dukun Aki dan Duloh berawal dari polisi yang menyelidiki kasus kematian satu keluarga diduga keracunan di rumah kontrakan di RT02 RW03 Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi. Hasil penyelidikan polisi mendapati bahwa para korban bukan meregang nyawa akibat diracun.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Korban meninggal adalah Ai Maimunah (40), istri siri Wowon, Ridwan Abdul Muiz, mantan suami Maimunah dan M Riswandi, anak Maimunah. Sementara dua korban lainnya masih dalam perawatan bernama Neng Ayu Solihin (5 tahun), anak Ai Maimunah dan M. Dede Solihun alias MDS.
Hasil penyelidikan polisi terungkap fakta bahwa para korban dibunuh dengan diberi kopi dicampur pestisida. Pelaku tak lain Wowon, Duloh dan Dede, yang diduga sengaja minum kopi beracun itu untuk berpura-pura turut menjadi korban.
Berbekal keterangan korban dan diduga pelaku Dede, polisi kemudian memburu Wowon alias dukun Aki dan Duloh di Cianjur. Keduanya ditangkap dalam waktu bersamaan di Kampung Babakan Mande Kelurahan Gunungsari Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.
"Tim gabungan berhasil mengamankan pelaku satu atas nama Won alias Aki di Kampung Babakan Mande Kelurahan Gunungsari Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP. Indrawieny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/1).
Menurut Indrawieny, pelaku Wowon berperan memberi dana dan membunuh korban di Bekasi. Sementara Duloh berperan mengontrak rumah sebagai TKP Pembunuhan, mengantar korban dari Cianjur ke TKP di Bekasi.
"Membeli Racun, meracik racun ke dalam kopi lalu diberikan kepada para korban," kata Indrawieny.
Pembunuhan Berantai di Cianjur
Hasil penyelidikan polisi terungkap bahwa motif ketiga pelaku membunuh korban yang tak lain masih keluarga lantaran ingin kekhawatiran aksi kejahatan pelaku sebelumnay dibongkar korban. Para pelaku sebelumnya terlibat pembunuhan berantai di Cianjur dengan modus penipuan berkedok supranatural dengan iming-iming menggandakan uang.
Total korban pembunuhan dukun Aki Cs di Cianjur hasil sementara penyelidikan polisi mencapai enam orang. Para korban rata-rata tertipu muslihat pelaku yang mengaku ahli spiritual hingga bisa menggandakan uang.
"Jadi perjalanan pembunuhan ending-nya ambil uang dari orang yang terpedaya. Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup, setelah korban serahkan harta benda, lalu dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1).
Berikut 8 daftar korban tewas di Bekasi-Cianjur:
Cianjur
Para korban dibunuh dan dikubur di rumah Duloh. Mereka adalah Wiwid, seorang warga Cianjur yang diperkirakan tewas pada tahun 2020. Dia dicekik hingga tewas saat menagih hasil penggandaan uang. Jasad Wiwid dikubur di rumah Solihin.
Kemudian Noneng, seorang warga Cianjur yang berprofesi sebagai TKW. Ia diperkirakan tewas pada tahun 2020 dengan dicekik saat menagih hasil penggandaan uang. Jasadnya dikubur di rumah Solihin dan satu liang lahat dengan Wiwid.
Lalu Farida, seorang warga Coanjur yang berprofesi sebagai TKW. Ia juga tewas saat menagih hasil penggandaan uang. Jasadnya dikubur di rumah Solihin.
Selajutnya Bayu (2), anak Wowon dan istrinya, Ai Maimunah serta Halimah, istri siri Wowon yang juga ibu dari Ai Maimunah. Sementara satu korban lain ditemukan hanyut dibuang di Garut.
Akibat perbuatannya ketiga tersangka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 dan Pasal 339 KUHP. Mereka terancam pidana penjara maksimal hukuman mati.
(mdk/gil)