Kronologi penggerebekan teroris Ciputat versi polisi
"Kita bersyukur hari ini dapat kita pastikan, bahwa kelompok ini yang melakukan aksi-aksi itu," ujar Boy.
Densus 88 Antiteror telah berhasil menembak mati 6 terduga teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Penggerebekan ini atas kerjasama antara Densus 88 dan Polda Metro Jaya.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar, serangkaian aksi teror yang telah terjadi belakangan ini berkaitan dengan aktivitas pengumpulan dana atau yang dikatakan fa'i, seperti pencurian toko emas.
"Terakhir ini bank beberapa hari lalu kerugian antara sekitar Rp 500 juta. Ada juga penembakan-penembakan anggota Polri, ada Aipda Dwiyatna, Aiptu Kus Hendratna, dan Brigadir Maulana yang terjadi beberapa waktu lalu," ungkap Boy Rafli.
"Kita bersyukur hari ini dapat kita pastikan, bahwa kelompok ini yang melakukan aksi-aksi itu," ujar Boy.
Boy mengatakan, awal pengungkapan tempat persembunyian teroris di Ciputat ini adalah ditangkapnya salah satu pelaku dari mereka yang sudah diawasi, diselidiki yang juga merupakan DPO yaitu Anton (A) alias F yang ditangkap di Banyumas kemarin siang (31/12).
"Jadi kita ketahui dalam 2 minggu ini ada sekitar 9 yang telah dilakukan penangkapan yang terus berkembang. Kemarin yang ditangkap pukul 14.00 di Banyumas merupakan kelompok yang sekarang ini, juga berkaitan dengan kelompok terdahulu yaitu Abu Roban," papar Boy.
Jd setelah tertangkap di Banyumas, imbuh Boy, lalu ditemukanlah tempat persembunyian teroris di Kampung Sawah ini.
Di dalam kontrakan yang ukurannya kurang lebih 3x8 meter, ada beberapa ruang, ruang tamu dan ruang di belakangnya yang kondisinya memang cukup sempit.
"Berdasarkan keterangan yang kita peroleh, mereka siang hari tidak berada di tempat, ada di luar. Jadi kita sudah mengambil beberapa keterangan dari tetangga dan juga karena rapat penduduknya. Artinya ada rumah-rumah lain masyarakat yang sudah kita evakuasi terlebih dahulu sebelum dilakukan upaya penangkapan tadi malam," imbuh Boy.
Berawal dari penangkapan H, atau D (Dayat) alias Daeng, kemudian terjadi tembak menembak dengan petugas dan meninggal dunia di rumah sakit. Setelah itu segera dilakukan penangkapan dalam rumah.
Mulanya informasi sudah dikumpulkan, bahwa di dalam itu kurang lebih ada 3-4 orang. Itu adalah informasi dari A yang ditangkap di Banyumas. Dan juga ada bom rakitan yang sudah disiapkan. Ada senjata api juga.
"Jadi atas berbekal itu, upaya yang dilakukan tadi malam tidak bisa secepat sesegera yang kita inginkan. Permintaan untuk menyerahkan diri terus dilakukan tetapi responsnya adalah tembakan. Baru diimbau untuk menyerahkan diri sudah dibalas dengan tembakan."
Sekitar pukul 05.00 WIB baru bisa dipastikan jumlah teroris, awalnya diduga tiga sampai 4, ternyata ada 5 pelaku yang terkait aksi teror selama ini dalam keadaan sudah terkena tembakan polisi.
"Sudah dievakuasi tadi pagi, dibawa semuanya ke RS Polri. Dan hari ini tim Puslabfor Polri dan Inafis bersama penyidik tengah melakukan olah TKP," ujarnya.