Kronologi Terbongkarnya Balita di Kediri Diduga Tewas Dibunuh dan Dikubur di Teras Rumahnya
Diduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
- Kronologi Pria di Bali Tikam Saudara Tiri hingga Tewas Diduga karena Dendam Pribadi
- Kronologi Ibu di Jagakarsa Banting Balita hingga Tewas, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
- Kronologi Ibu Kandung Dianiaya Pakai Garpu Tanah hingga Tewas, Pelaku Sempat Datangi Tetangga Minta agar Dibunuh
- Kronologi Terungkapnya Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Tusuk hingga 20 Kali
Kronologi Terbongkarnya Balita di Kediri Diduga Tewas Dibunuh dan Dikubur di Teras Rumahnya
Seorang balita usia tiga tahun diduga dibunuh ayah angkatnya. Kejadian tersebut menggegerkan warga Dusun Babaan, Desa Tugurejo, Kabupaten Kediri, Selasa (25/6).
Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus memasang garis polisi.
Sulistyani, warga Dusun Babaan RT 1 RW 2, mengatakan balita tersebut diduga dibunuh oleh ayahnya.
"Iya benar (dugaan pembunuhan)," jelasnya.
Sejumlah warga menyebut status ayah dari korban balita itu ialah ayah tiri.
Kejadian itu diketahui setelah ibu dan ayahnya melaporkan kematian anaknya itu ke rumah mertuanya di Nganjuk. Kemudian mertua (Ayah Novita) melaporkan ke pihak kepolisian.
Mayatnya Dikubur di Samping Teras Rumah
Polres Kediri melakukan pendalaman soal dugaan penganiayaan oleh kedua orangtuanya. Kedua orang tua bernama Taskim dan Novita diduga melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3).
Kemudian, AF dikuburkan di samping teras rumah, sejak Sabtu (22/6) malam.
"Tadi pagi ada polisi mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada hal yang janggal ada informasi anak kurang lebih tiga tahun meninggal dunia, yang belum jelas apa, bagaimana, dan kenapanya. Kemudian dikubur sendiri oleh kedua orang tuanya," kata Kasatreskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama, Selasa (25/6).
"Kemudian, dugaannya masih kita dalami kronologinya seperti apa dan penyebabnya dari tim dari dokter forensik," ungkapnya.
Fauzy mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan interogasi sejumlah saksi atas kejadian tersebut. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kedua orang tua korban yakni Taskim dan Novita.
"Setelah pemeriksaan kedua orang tuanya juga sudah kita amankan," ungkapnya.
Fauzy juga tidak menampik soal dugaan korban dianiaya sampai meninggal dunia.
"Memang dugaannya seperti itu, tapi detail kronologinya nanti kita akan ungkap kembali," pungkasnya.
Kronologi Dugaan Penganiayaan Balita hingga Tewas
Kecurigaan pihak keluarga mengungkap kronologi dugaan penganiayaan anak di Dusun Babaan, Desa Tugurejo, Kabupaten Kediri.
Kedua orangtua bernama Taskim dan Novita mengaku anaknya inisial AF (3) meninggal dunia karena sakit hingga jatuh dari kendaraan.
Ungkapan kedua orangtua korban itu disampaikan kepada pihak keluarga atau ayah Novita yang berada di Kabupaten Nganjuk.
"Awalnya, orangtuanya bercerita anaknya AF sudah meninggal karena sakit. Kemudian diberikan obat tapi belum juga sembuh. Kemudian malam hari kejang, dibawa kerumah sakit Baptis diperjalanan katanya jatuh kecelakaan," kata salah satu pihak keluarga korban, Sutomo, Selasa (25/6).
Sutomo menerangkan, melihat pengakuan kedua orangtuanya tidak begitu jelas dan janggal, maka pihak keluarga ingin mengetahui kondisi AF di tempat pemakamannya.
Lebih lanjut, ia dan pihak keluarga lainnya mengaku kaget saat mengetahui korban dimakamkan di teras samping rumah.
Alasan penguburan itu, kata dia, orangtua AF merasa takut dengan pihak keluarga.
"Keluarga Nganjuk khawatir terus musyawarah hingga melapor ke pihak kepolisian," jelasnya.