Kronologi Wanita Mengaku Diperkosa dan Dirampok Kenalan di Tol Jakarta-Tangerang
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) tengah menyelidiki dugaan kekerasan dan perkosaan terhadap seorang wanita yang diturunkan paksa di Tol Jakarta-Tangerang (Janger) Km 25 Curug, Kabupaten Tangerang.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) tengah menyelidiki dugaan kekerasan dan perkosaan terhadap seorang wanita yang diturunkan paksa di Tol Jakarta-Tangerang (Janger) Km 25 Curug, Kabupaten Tangerang.
"Kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan Unit PPA Satuan Reskrim Polres Tangsel," kata Kasie Humas Polres Tangsel Ipda Galih, Jumat (10/2).
-
Apa yang dimaksud dengan perdamaian? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perdamaian berarti penghentian permusuhan, atau perihal damai.
-
Siapa yang memulai perkelahian? Kemudian sekitar pukul 18.45 WITA, Markus hendak pergi mencari makan dan tiba-tiba di depan minimarket atau di TKP sudah ditunggu oleh kelompok Jony dengan membawa lima orang teman-temannya. Saat itu, Markus diberhentikan oleh Jony dengan kawan-kawannya dan langsung dipukuli oleh kelompok Jony.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dimaksud dengan 'persen'? Persen atau persentase adalah sebuah cara untuk menyatakan perbandingan antara sebagian dan keseluruhan dalam bilangan per seratus.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Galih menerangkan, sebelumnya pada Kamis (9/2) lalu, Unit PPA Sat Reskrim Polres Tangsel menerima penyerahan wanita berinsial FP (25) oleh petugas PJR Tol Janger. Dia diduga merupakan korban penganiayaan dan perampokan.
"Kamis 9 Februari pukul 09.00 WIB kemarin dari petugas patroli PJR Tol Janger. wanita berusia 25 tahun itu meminta tolong kepada petugas bahwa orang tersebut diduga sebagai korban penganiayaan, selanjutnya petugas membawa yang bersangkutan ke RS Hermina Bitung guna dilakukan penanganan pertama oleh tim medis," jelas Galih.
Berdasarkan keterangan awal korban FP, sebelumnya dia berpamitan kepada orang tuanya untuk jalan-jalan ke Bogor pada Rabu (8/2). Ketika berada di Stasiun Sudirman, korban berkenalan dengan pria yang mengaku bernama Dika.
"Saat perkenalan itu, korban dijanjikan terduga pelaku pembelian laptop. Kemudian mereka pergi bersama ke Grogol. Saat di Grogol, ternyata toko dimaksud sudah tutup. Setelah itu pelaku mengajak korban ke Kota Tua. Di sana korban dan pelaku bertemu dengan teman-teman pelaku (pengamen). Salah satu mengaku bernama Alif dan kemudian saling mengobrol," terang dia.
Selanjutnya, korban saat sekira pukul 00.00 WIB mengaku ingin pulang tetapi tidak diizinkan pelaku. Dia kemudian mengajak korban untuk berjalan-jalan menggunakan angkutan umum sampai tiga kali ganti mobil angkot.
Di tengah perjalanan, korban dan pelaku kemudian berada di tempat pemberhentian Bus Prima Jasa. Mereka kemudian menaiki bus itu yang ternyata rute Bus menuju Merak.
"Kemudian saat berada di tol Jakarta-Merak di Km 25-27 pelaku meminta turun paksa kepada sopir bus. Setelah berhasil turun dari bus, kemudian pelaku mencari jalan keluar dari tol melewati semak-semak sepanjang pinggir jalan tol, sedangkan korban merengek-rengek atau menggerutu untuk meminta pulang," jelas Galih.
Karena kekesalan korban menggerutu kepada pelaku, berdasarkan pengakuan korban, pelaku kemudian marah dan mulai menganiaya korban dengan memukul dan mencekik korban.
"Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lebam pada bagian pipi bawah, mata sebelah kiri, luka lecet pada kaki dan lutut kanan dan kiri," jelasnya.
Setelah selesai melakukan penganiayaan, korban kemudian ditinggal di semak-semak. Pelaku terlebih dahulu mengambil handphone dan dompet yang berisi uang Rp400.000.
"Setelah ditinggalkan, korban mencoba mencari pertolongan dengan cara kembali ke jalan tol dan sekitar pukul 05.00 WIB korban ditemukan oleh anggota PJR Korlantas Polri yang sedang berpatroli kemudian dibawa ke Pos PJR Bitung hingga akhirnya korban dibawa di RS Hermina Bitung," jelas dia.
Sebelumnya, saat ditemukan petugas PJR, wanita itu mengaku tidak hanya dianiaya dan dirampok. Dia juga mengaku sebagai korban pemerkosaan.
(mdk/yan)