Kubu Empat Tersangka Beberkan Kronologi Penganiayaan Santri di Kediri hingga Meninggal Dunia

Kasus penganiayaan seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) hingga meninggal dunia di Pondok Pesantren Tartilul Quran Dusun Mayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri diduga karena salah paham.

Adapun keempat pelaku yang masih pelajar dan ditahan di Polres Kediri Kota tersebut berinisial MN (18) alamat Sidoarjo, MA (18) alamat Kabupaten Nganjuk, AF (16) alamat Denpasar Bali, dan AK (17) alamat Surabaya.

Pengacara keempat pelaku, Rini Puspitasari menyebut keempat pelaku menganiaya karena kesalahpahaman menasihati korban untuk salat berjamaah.

"Keterangan dari pelaku si korban ini disuruh salat jamaah tidak ikutan. Terus dinasehati dia (korban) jawabannya tidak nyambung, kemudian melototi pelaku. Mungkin pelaku agak emosi, terus dipukul," kata Rini, Selasa (27/2).

Rini menjelaskan, sebenarnya tidak ada niatan dari keempat pelaku sampai korban terluka parah dan meninggal dunia.

Penganiayaan tersebut dilakukan para pelaku dengan tidak sengaja.

"Katanya menasihati dari hari Selasa, sudah dinasehati kemudian Kamis tidak salat lagi, kemudian pelaku kesal dan emosi," ujar Rini.

Kasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.

Polresta Banyuwangi kemudian melakukan koordinasi dengan Polres Kediri Kota atas pelaporan itu sehingga ada tidak lanjut berupa olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan kepada para saksi.

Polres Kediri Kota mengamankan sebanyak empat santri tersebut sekaligus ditetapkan sebagai tersangka. Keempatnya kini sudah ditahan di Rutan Polres Kediri Kota Jalan KDP Slamet 02 Mojoroto Kota Kediri.