Kunjungi Pengrajin Batik Tradisional, Ganjar Dorong Permodalan Perbankan ke Tingkat Desa
Ganjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah.
Ganjar mendorong para pengrajin batik difasilitasi bertemu designer pemilik brand batik besar.
Kunjungi Pengrajin Batik Tradisional, Ganjar Dorong Permodalan Perbankan ke Tingkat Desa
- Gambarkan Budaya Kota Kuno, Intip Indahnya Menik Batik Mijen Asli Tangerang
- Mengunjungi Sentra IKM Batik Mojokerto, Belajar Bikin Batik Majapahit hingga Belanja Nyaman di Satu Tempat
- Melihat Sentra Kerajinan Batik Kayu di Bantul, Hasil Kombinasi Dua Wujud Karya Seni yang Jadi Denyut Nadi Ekonomi Masyarakat Desa
- Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyambangi sentra pengrajin batik tradisional di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dia mengaku kaget, karena di wilayah tersebut masih banyak mereka yang secara turun temurun terus melestarikan batik yang menjadi bagian dari kebudayaan.
"Saya menemukan di Sukoharjo satu tradisinya masih berjalan, dua produksinya cukup bagus. kalau saya datang ke tempat tempat seperti ini, kebetulan saya penggemar batik, ini harganya sangat terjangkau," kata Ganjar di lokasi kepada awak media, Selasa (26/12).
Ganjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah. Khususnya di kota-kota besar, maka angkanya bisa menjadi jutaan.
"Kalau sudah sampai di mal di toko besar, saya tanya yang paling bagus berapa ini. Ini yang paling bagus detail Rp6 juta, kalau masuk ke kota sudah masuk Rp12 juta. Kalau sudah jadi baju bisa mencapai Rp40 juta. Terbayangkan added value-nya?" yakin dia.
Ganjar mendorong para pengrajin batik ke depan bisa difasilitasi bertemu dengan para designer pemilik brand batik besar. Namun sebelum itu, mereka harus dimodali terlebih dahulu dengan mekanisme perbankan yang hadir ke tingkat desa.
"Mereka butuh perbankan yang ngurus UMKM, saya kira zaman dulu BRI yang unitnya sampai ke desa-desa yg ngurus usaha kecil itu. Rasanya itu dikembalikan lagi agar fasilitas UMKM bisa berjalan," Ganjar menandasi.
Sebagai informasi, sebelum berkunjung ke sentra batik di Sukoharjo, Ganjar terlebih dulu menyambangi dua lokasi berbeda.
Pertama, pasar jamu dan sanggar iklusi bagi disabilitas. Menurut dia, dua lokasi tersebut sangat penting. Pertama, pasar jamu bertujuan memaksimalkan bertemunya penjual-pembeli dan produsen jamu di satu tempat.
Sedangkan sanggar inklusi, Ganjar siap untuk memasifkan jumlahnya di tingkat nasional. Sebab di sanggar inklusi, mereka para penyandang disabilitas dapat digali talenta terbaiknya untuk berprestasi.
merdeka.com