Kurir narkoba diciduk saat ambil sabu 197 gram di semak-semak
Pelaku kemudian langsung digelandang ke Kantor BNNP Jateng di Kota Semarang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng) meringkus seorang kurir narkoba jenis sabu di perempatan Ngasem, Surakarta. Kurir itu adalah Agung Prabowo (30) warga Colomadu, Kabupaten Karangnyar yang tertangkap tangan oleh petugas saat mengambil sebungkus serbuk kristal seberat 197 gram.
"Saat penangkapan, tim dibagi menjadi dua, tim pertama berjaga di rumah pelaku di Colomadu, dan tim kedua berjaga di sekitar perempatan Ngasem," ujar Kepala BNNP Jateng, Brigjen Amrin Remico di Kantor BNNP Jateng di Jalan Madukoro Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (26/1).
Sekitar pukul 17.00 WIB pelaku menaiki sepeda motor menuju lokasi dari rumahnya. Dapat informasi itu, tim pertama langsung bersiap. Setelah sampai di lokasi, pelaku tampak mengambil sesuatu di semak-semak pinggir jalan.
"Mendapati hal itu, tim pertama langsung menangkap pelaku. Saat digeledah, dalam bungkusan plastik yang diambil itu adalah narkotika jenis sabu seberat 197 gram atau hampir dua ons," ungkapnya.
Pelaku kemudian langsung digelandang ke Kantor BNNP Jateng di Kota Semarang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Kemudian pelaku langsung diamankan oleh petugas berikut barang bukti," tambah Amrin.
Selain itu, petugas juga menemukan 79 butir ekstasi dari kurir Agung. Butiran ekstasi berwana biru merek Butterfly itu didapat petugas saat menggeledah rumah pelaku yang berada di Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Selain ekstasi, didapat pula paket ganja dalam plastik dan juga uang sebesar Rp 5,1 juta.
"Ekstasi dan ganja berikut uang itu disimpan dalam tas selempang kecil yang berada di rumah pelaku," ucapnya.
Amrin menambahkan, Agung ini saat diminta keterangan oleh petugas mengaku kenal dengan seorang kurir bernama Endra Setyawan yang ditangkap oleh petugas BNNP Jateng sekitar November 2015 lalu. "Dimungkinkan kedua kurir ini masih sama satu pemasok. Soalnya dilihat dari lokasi kotanya dan jumlahnya yang dikirim sama, kita masih menyelidiki keterkaitan ini," jelasnya.
Agung diketahui pernah tinggal di Jakarta bersama istrinya. Namun karena bercerai dia kembali ke Solo dan tinggal di rumah milik kakeknya. "Bersama pelaku, diamankan barang bukti berupa sabu seberat 197 gram, 79 butir ekstasi, sepaket ganja, dua timbangan digital, plastik klip yang diduga digunakan untuk mengemas, satu buah handphone, dan uang tunai Rp 5,1 juta," pungkasnya.
Saat diminta keterangan oleh petugas, pelaku mengaku baru mengambil kiriman berupa sabu dua kali. "Rencananya sabu tersebut akan diedarkan ke wilayah Solo Raya. Tiap paket sabu berisi satu gram dijual tidak pasti, antara Rp 1 jutaan," tutur pelaku.
Sampai kini, pelaku masih berada di tahanan BNNP Jateng di Kota Semarang untuk dimintai keterangan terkait jaringan dan pemasok narkoba jenis sabu itu.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.