Labfor Polda Jatim Temukan Bahan Isian Bom Ikan dalam Ledakan di Blitar
Polda Jatim barang bukti yang ditemukan, antara lain tiga panci, wajan, pecahan logam, dan satu puntung rokok terkait ledakan Blitar.
Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur menemukan sejumlah barang bukti di lokasi ledakan rumah pembuatan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Kepala Bidang Labfor Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Sodiq Pratomo mengatakan barang bukti yang ditemukan, antara lain tiga panci, wajan, pecahan logam, dan satu puntung rokok.
-
Di mana letak pantai yang menawarkan pemandangan unik di Blitar? Pantai Tambakrejo dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib didatangi wisatawan ketika berlibur ke Kota Blitar. Lokasinya sangat strategis, hanya berjarak 30 km dari pusat Kota Blitar. Di Pantai Tambakrejo, Anda akan dimanjakan pemandangan bibir pantai yang unik dan berbeda.
-
Kapan pemberontakan PETA di Blitar terjadi? Pemberontakan PETA di Blitar terjadi pada 14 Februari 1945.
-
Apa saja jenis wisata yang bisa dinikmati di Blitar? Dengan kombinasi warisan sejarah, keindahan alam, dan kehidupan budaya yang dinamis, Kota Blitar menawarkan pengalaman yang menarik bagi penduduk setempat dan wisatawan.
-
Apa tujuan dari pemberontakan PETA di Blitar? Tujuan akhir pemberontakan ini adalah meraih kemerdekaan dari penjajahan, yang pada akhirnya berhasil diraih dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
-
Kenapa PETA memberontak di Blitar? Faktor-faktor yang memicu pemberontakan ini antara lain ketidakpuasan terhadap kebijakan pendudukan Jepang yang semakin menyulitkan rakyat, serta semangat nasionalisme untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
Petugas labfor juga menemukan bahan peledak di dapur rumah yang meledak dan diduga kuat untuk memproduksi petasan atau mercon.
"Di TKP (tempat kejadian perkara) juga ditemukan bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Jadi, mungkin ada proses pembuatan di sana. Belum kita temukan bahan yang lain," ujarnya.
Bahan peledak yang ditemukan itu sudah diperiksa di laboratorium. Hasil kandungannya ada kalium klorat, aluminium, dan sulfur. Kandungan bahan kimia itu merupakan bahan peledak yang jika dicampur bisa menjadi peledak jenis low explosive (daya ledak rendah).
"Bahan peledak jenis low explosive atau bahan isian mercon atau bahan isian bondet (istilah untuk menyebut bom ikan). Itu yang sampai saat ini hasilnya seperti itu," kata Sodiq.
Sebelumnya, ledakan terjadi pada salah satu rumah warga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (21/2) malam. Ledakan ini mengakibatkan empat orang yang diketahui masih satu keluarga meninggal dunia dan merusak sekitar 25 rumah.
Jenazah satu orang korban ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan tiga korban lainnya potongan tubuhnya terpental hingga sejauh 100 meter dari sumber ledakan.
Korban pertama yang ditemukan tewas adalah Sudarman, pemilik rumah tempat menyimpan bubuk pembuatan petasan. Selain itu, terdapat tiga orang lain yang berada di rumah tersebut, yakni Widodo dan Arifin yang merupakan anak Sudarman, serta Wawa, kerabat ipar Arifin.
Selain empat korban jiwa, ledakan itu mengakibatkan sejumlah tetangga korban mengalami lika-luka, antara pain Tri Wahyudi (27), Dwi Erna Wati (21), Bara Kartanegara (4 bulan), Jumali (35), dan Mesirah (60).
(mdk/ray)