Lagi, warga suku Mausu Ane Maluku Tengah meninggal karena kelaparan
Lagi, warga suku Mausu Ane Maluku Tengah meninggal karena kelaparan. Satu lagi warga suku terasing, Mausu Ane di pedalaman hutan Seram, Gunung Morkele, Kabupaten Maluku Tengah meninggal dunia. Kematiannya menambah daftar warga suku Mausu Ane hingga berjumlah empat orang akibat krisis pangan sejak awal Juli 2018.
Satu lagi warga suku terasing, Mausu Ane di pedalaman hutan Seram, Gunung Morkele, Kabupaten Maluku Tengah meninggal dunia. Kematiannya menambah daftar warga suku Mausu Ane hingga berjumlah empat orang akibat krisis pangan sejak awal Juli 2018.
Kadis Sosial Maluku, Sartono Pinning, membenarkan, meninggalnya satu warga suku terasing itu. Menurutnya, kepastian itu berdasarkan laporan tim terpadu yang dikerahkan ke sana sejak 25 Juli 2018.
-
Bagaimana Bledug Anak Kesongo meletus? Salahudin mengungkapkan, di bagian lapisan tanah terdalam dari Bledug Anak Kesongo, terdapat sebuah sesar yang mendorong lapisan tanah di atasnya untuk bergerak ke atas. Pada titik tertentu, tekanan dari perut bumi keluar ke permukaan tanah sehingga terjadilah letusan atau luapan lumpur yang keluar dari puncak Bledug Anak Kesongo.
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
-
Kenapa Bledug Anak Kesongo bisa meletus? Salahudin menjelaskan bahwa tanah yang menyusun bukit kecil itu merupakan sisa-sisa lumpur letusan yang pernah terjadi. Tanah yang berwarna abu-abu merupakan lumpur letusan yang paling baru. “Lumpur yang paling muda ini sebenarnya terdiri dari beberapa aliran yang saling tumpang tindih. Kita lihat lidah-lidahnya (bekas aliran lumpur) ada yang menutup di atas lidah yang sebelumnya,” ungkap Salahudin dikutip dari kanal YouTube Geodwipa Teknika Nusantara.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Kapan Bledug Anak Kesongo terakhir meletus? Sedangkan yang terbaru pada 11-12 April 2023, semburan gas bercampur lumpur terjadi 12 kali dan menyebabkan satu warga meninggal dunia.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
"Warga meninggal bernama Lusirue (50) pada 26 Juli 2018, menyusul balita Asoka berusia dua bulan, Aiyoma (empat bulan) dan Laupia (60)," kata Sartono saat dikonfirmasi, Sabtu (28/7).
Sartono mengemukakan, tim medis terpadu saat ini telah menangani ratusan jiwa warga suku terasing yang mengalami krisis pangan karena tanaman mereka diserang hama babi dan tikus.
"Tim kesehatan merawat warga yang sakit dan memeriksa kesehatan mereka lainnya agar tidak bertambah korban jiwa," katanya.
Mereka yang meninggal mendapatkan santunan masing-masing Rp 15 juta per orang dan diberikan nantinya kepada ahli waris.
Tim terpadu dari Kementerian Sosial (Kemensos), Dinas Sosial Maluku, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Maluku, Dinas kesehatan, Kodam XVI/Pattimura, Polda Maluku dan Pemkab Maluku Tengah yang telah berada di lokasi menyatakan, korban meninggal karena krisis pangan.
"Krisis pangan dialami sebanyak 45 Kepala Keluarga (KK) atau 170 jiwa warga di negeri Maneo Rendah, kecamatan Seram Utara Timur Kobi, kabupaten Maluku Tengah itu karena hama babi dan tikus menyerang tanaman mereka," ujarnya.
Dia mengemukakan, penanganan selanjutnya terhadap warga suku terasing tersebut tergantung hasil identifikasi tim terpadu di lapangan, termasuk masukan dari Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Suko Pranoto didampingi Danrem 151/Binaiya, Kolonel Inf Christian K. Tehuteru yang meninjau pada 26 Juli 2018.
"Pastinya Pemprov Maluku maupun Pemkab Maluku Tengah menginginkan mereka direlokasi karena telah diprogramkan setelah kebakaran hutan Seram secara besar - besaran pada 2015 dan 2017," ujarnya, seperti diberitakan Antara.
Lokasi tinggal warga suku terasing itu berada di Dusun Maneo yang jarak tempuhnya tiga jam dengan kendaraan dari Wahai atau delapan jam dari Masohi, ibu kota Maluku Tengah, dilanjutkan berjalan kaki delapan jam ke desa terdekat.
Lokasi titik kumpul terdekat ke masyarakat terasing adalah di Kali Toahaku dengan rute perjalanan dari Polsek Seram Utara, rumah singgah jalan dusun Soahari. Kali Touhaku dapat ditempuh dengan kendaraan dari Wahai selama tiga jam atau delapan dari Masohi.
Baca juga:
Pemerintah gandeng pengusaha entaskan kemiskinan lewat FBI4SDGs
Kemensos masih temukan fakir miskin yang belum masuk BDT
Hindari, pola pikir ini bisa buat Anda miskin selamanya
Bos BI soal peningkatan kesejahteraan rakyat: Inflasi adalah koenci
Di Washington, Menteri Rini banggakan kemiskinan era Jokowi alami penurunan
Pemerintah Jokowi turunkan tim cari penyebab krisis pangan di Pulau Seram
Polda Maluku kirim sembako & tenaga medis bantu Suku Mausuane yang kelaparan