Lantik Inspektur Utama, Kepala BKKBN Wihaji Singgung Trademark ‘Flower, Bee and Honey’
Wihaji berpesan kepada pejabat yang dilantik, agar terus mengawal Kemendukbangga/BKKBN sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Inspektur Utama.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji melantik Inspektur Utama Ucok Abdulrauf Damenta dan sembilan pejabat fungsional di lingkungan kementeriannya.
Wihaji mengatakan, pelantikan pejabat merupakan proses normal. Oleh karena itu, dia berpesan kepada pejabat yang dilantik, agar terus mengawal Kemendukbangga/BKKBN sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Inspektur Utama.
- Pengusaha: Orang Kaya Pembeli Barang Branded Berpotensi Kabur Ke Malaysia Akibat Permendag Nomor 8 Tahun 2024
- Kisah Pasutri ASN Asal Tulungagung Sukses Bisnis Rambak Premium, Berhasil Produksi 75 Kg/Hari
- Perkuat Bisnis di Indonesia, Perusahaan Pemurni Air Korea Kantongi Sertifikasi Halal dari BPJPH
- Akal-akalan Kementerian Kemas Ulang Produk Impor Jadi Produk Dalam Negeri, Bakal Dapat Sanksi dari Menko Luhut
"Termasuk pejabat fungsional yang dilantik berdasarkan peraturan perundang-undangan berlaku. Kepada yang hari ini dilantik, silakan bekerja dengan sebaik-baiknya," katanya di kantor Kemendukbangga/BKKBN, Kamis (28/11).
Dia menyebut, Kemendukbangga/BKKBN merupakan kementerian baru yang dilebur dari badan dan menjadi sebuah kementerian. Maka, Wihaji berharap, ada paradigma, cara kerja dan kultur baru. Sehingga tanpa harus meninggalkan hal-hal yang lama, terutama yang baik-baik.
"Dari saya mengambil dari simbol lama, yaitu biru. Biru simbol dari BKKBN yang lama. Saya menghormati senior lama. Tetapi, saya juga harus memberikan ruang kepada generasi yang nanti melanjutkan dan menyempurnakan," ujarnya.
Wihaji mengungkapkan, trademark dari Kemendukbangga/BKKBN adalah ‘Flower, Bee, and Honey’. Oleh karena itu, dia mengajak semua jajaran dapat menciptakan Kemendukbangga/BKKBN seperti bunga. Sehingga lebah datang dan kemudian melahirkan madu.
Di mana, jika Kemendukbangga/BKKBN bekerja dengan bagus, maka masyarakat akan datang. Dan semangatnya akan melahirkan masa depan yang disebut dengan honey.
Menurutnya, ini bagian dari semangat baru Kemendukbangga/BKKBN. Di mana, semangat ini, harus diiringi dengan kerja dan kerja sama.
"Agar kita berjalan seperti sepeda. Ada yang berposisi sebagai setang, sadel, dan roda. Tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. kita juga seperti itu, bekerja sama dengan positioning masing-masing," tutup Wihaji.