Lecehkan 5 siswi, guru SD Negeri di Rokan Hulu diciduk polisi
Kasusnya terjadi sekitar bulan November 2017-Januari 2018.
AR (52) seorang guru di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau diamankan polisi dengan tuduhan mencabuli muridnya. Parahnya, perbuatan itu dilakukan pelaku terhadap lima muridnya di sekolah.
Kapolres Rokan Hulu AKBP Yusup Rahmanto, membenarkan adanya tindakan pidana pencabulan anak di bawah umur. Kasusnya terjadi sekitar bulan November 2017-Januari 2018.
-
Siapa yang dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya? Ali Arwin mantan calon legislatif Padang Pariaman dari PBB yang ditangkap polisi akibat melakukan pemerkosaan terhadap anak kandungnya sejak 2020 dan hingga melahirkan.
-
Apa saja bentuk kekerasan seksual yang bisa dialami anak? Bentuk kekerasan seksualnya pun bermacam-macam. Korban dapat mengalami tiga jenis kekerasan yang berbeda yakni melalui dilakukannya kekerasan fisik, secara ucapan (verbal) dan non-verbal.
-
Kapan sebaiknya memulai edukasi seksual pada anak? Kasandra mengatakan dalam memberikan pendidikan seksual, sudah bisa dilakukan sejak anak berusia sekitar dua atau tiga tahun. Pada usia ini, anak mulai mengenal dan memahami nama-nama organ tubuh, termasuk alat kelamin.
-
Kapan edukasi seksual penting diberikan kepada anak? Edukasi seksual merupakan topik yang penting dalam pengembangan anak-anak, terutama saat mereka memasuki masa remaja.
-
Kenapa anak mungkin mengalami kecanduan pornografi setelah melihat orangtua berhubungan intim? Dampak yang mungkin dialami anak akibat melihat orangtua berhubungan intim yaitu lebih berisiko kencanduan pornografi.
-
Bagaimana cara orang tua memberikan pendidikan seks yang sesuai untuk anak? "Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan," kata Meita. Pendidikan ini harus diberikan dengan cara yang tepat agar anak dapat memahami dan mengaplikasikannya.
"Korbannya lima murid perempuan di SD tempat guru itu mengajar," kata Yusup kepada merdeka.com, Senin (29/1).
Pada bulan November 2017 sekira pukul 10.00 WIB, sambung Yusup, salah satu korban sedang belajar di dalam kelas. Pada saat itu tersangka mendekati korban kemudian merangkul bahu korban sebelah kanan dengan menggunakan tangan kanan dan langsung meremas anggota tubuh muridnya itu.
Korban sempat menepis tangan tersangka. Sadar muridnya tidak terima diperlakukan demikian, guru cabul ini pergi.
"Kasus serupa ternyata juga dialami empat teman korban lainnya dalam rentang waktu hingga bulan Januari 2018," kata Yusup.
Menyusul adanya laporan dari orangtua korban, pada Jumat, 26 Januari 2018, sekira pukul 14.30 Wib, piket Reskrim mendapatkan informasi bahwasannya ada banyak masyarakat sedang berkumpul di daerah Lenggopan.
Diduga, masyarakat akan melakukan upaya pencarian dan penyerangan terhadap salah seorang guru SDN, yang melakukan pelecehan seksual terhadap para muridnya.
Mendapat informasi tersebut, piket Reskrim yaitu Bripka David S, Brigadir Hendra Volta, bersama anggota unit PPA, Brigadir N.J Sinaga melaporkan hal itu kepada Kasat Reskrim AKP Harry Avianto SH, SIK.
"Selanjutnya, petugas turun ke lapangan mengamankan tersangka pelaku. Petugas di lapangan juga berhasil mereda emosi warga sehingga situasi kembali kondusif," pungkas Yusup.
Baca juga:
Pembunuh dan pemerkosa gadis enam tahun di Pakistan ditangkap
Pria 70 tahun cabuli anak tetangga saat ditinggal memasak
Ditinggal istri kerja, Rusmiyanto perkosa anak kandung hingga hamil
Anak korban kasus video porno di Bandung sudah bisa dimintai keterangan
Polda Jabar kantongi pengunggah video porno 2 bocah & wanita dewasa