Mahasiswa Jambi Diduga Dikeroyok Anggota Klub Mobil Hingga Kritis di RSUD Raden Mattaher
"Jangan mentang-mentang orang kaya bisa menganiaya anak kami seperti itu," kata ibu korban.
Kejadian pada Senin 01 April 2024, dini hari sekitar pukul 01.00 WIB tepatnya di bundaran kantor Gubernur Jambi.
- Mahasiswa Jadi Anggota KPPS Meninggal saat Bertugas, Usianya Baru 21 Tahun
- Polisi Tangkap Dua Orang Anggota Club Mobil Diduga Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Jambi
- Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur
- 4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Mahasiswa Jambi Diduga Dikeroyok Anggota Klub Mobil Hingga Kritis di RSUD Raden Mattaher
Telah terjadi pengeroyokan mahasiswa bernama Muhammad Arsyad Ramzi (25) diduga dilakukan oleh anggota klub mobil di Jambi, di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Saat ini korban mengalami kritis di Rumah Sakit Raden Mattaher.
Kejadian pada Senin 01 April 2024, dini hari sekitar pukul 01.00 WIB tepatnya di bundaran kantor Gubernur Jambi, telah terjadi pengeroyokan tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh Merdeka.com, Ibu korban yang bernama Laila mengatakan bahwa dirinya meminta agar pihak kepolisian segera memproses kasus tersebut. Ia juga berharap agar ditangkap.
"Jangan mentang-mentang orang kaya bisa menganiaya anak kami seperti itu, jangan juga mentang keluarga diduga ada polisi sehingga kasus ini tidak diproses kami harap sesuai dengan hukum yang ada," katanya, saat diwawancarai pada Selasa (02/4).
Menurut dia, kejadian itu pada malam hari dirinya juga lagi di Kabupaten Batanghari, sehingga tidak mengetahui secara detail peristiwa tersebut.
Lanjutnya, korban dikabarkan sudah masuk ruang gawat darurat di Rumah Sakit Raden Mattaher, dan kondisi korban sudah tidak sadar.
"Korban mengalami kekerasan begitu sadis karena di kepala nya mengalami luka robek, dan muntah darah,"jelasnya.
Laila mendapatkan informasi dari teman anaknya tersebut, bahwa korban pada saat itu didatangi oleh club mobil yang mana ada enam unit kendaraan mengepung anak kami supaya tidak bisa melarikan diri.
"Jadi anak kami itu dikeroyok, kemudian diinjak badannya, kepala luka, dan ada bekas jejak sepatu,"jelasnya.
"Atas kesaksian teman anak kami bahwa orang yang keroyokan anak kami ada sekitar dua puluh orang. Namun tidak semua yang ikut ada yang memegang teman anak kami dan lainnya," imbuhnya.
Selain itu, dirinya sudah membuat laporan ke kantor polisi. "Saya harap kasus ini diusut tuntas siapa para pelaku pengeroyokan anak kami hingga kritis,"tutupnya.
Sementara itu, Kapolsek Telanaipura, AKP Harefa membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut dan saat ini pihaknya sedang bekerja untuk menangkap pelaku.
"Ya jelas kejadian itu betul dan sedang kami tangani kasusnya,” katanya, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Selasa (02/4).
Selain itu, Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Indar Wahyu Dwi Septiawan membenarkan adanya kejadian dugaan pengeroyokan itu. Saat ini, kasus tersebut tengah diselidiki polisi.
"Iya, sudah ditangani dengan Polsek," melalui pesan singkat.