Mahasiswa Universitas Brawijaya ubah bulu ayam jadi bioplastik
Bioplastik merupakan plastik ramah lingkungan yang dapat terdegradasi secara alami.
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya Malang berhasil merancang sebuah mesin polimerisasi yang dinamakan Mikrowave Polimerisastion Tepung Bulu Ayam (Microbia). Mesin tersebut berfungsi mengubah tepung bulu ayam menjadi bioplastik dengan teknologi gelombang mikro.
Kelima mahasiswa kreatif tersebut adalah Teti Miryanti (Fakultas Peternakan), Muji Astutik (Fakultas Peternakan), Fauzan Rahmat Shiddiq (FT-Teknik Mesin), Aditya Galih Fathurochman (FT-Teknik Elektro) dan Ray Selvy Firmansyah Putra (FT-Teknik Elektro).
"Saya menyadari ada banyak sekali limbah bulu ayam pada sektor peternakan. Saya pikir ini harus dimanfaatkan," kata Ketua Tim Teti Miryanti, Selasa (9/6).
Setelah membaca beberapa jurnal penelitian, kata Teti, menjadi tahu kalau bulu ayam berpotensi menjadi bioplastik. Pada bulu ayam tersusun atas keratin yang mengandung gugus-gugus asam amino aktif yang bisa dipolimerisasi sehingga membentuk bioplastik.
Muji Astutik memaparkan, bioplastik merupakan plastik ramah lingkungan yang dapat terdegradasi secara alami. Teknologi bahan ini perlu dikembangkan, mengingat banyak limbah plastik yang merusak alam karena sulit terdegradasi secara alami.
Teknologi Microbia menggunakan teknologi gelombang mikro dan filamen pemanas. Keduanya berguna untuk menjalankan proses polimerisasi dan evaporasi tepung bulu ayam, sehingga mendapatkan hasil akhir berupa bioplastik.
"Alat tersebut juga dilengkapi pompa vakum agar proses polimerisasi dapat berlangsung secara optimal. Semua proses tersebut dapat dikontrol melalui rangkaian elektrik yaitu panel operasi," tambah Fauzan.
Proses bekerja alat tersebut diawali dari bulu ayam yang dihancurkan atau diblender hingga menjadi tepung. Tepung tersebut kemudian dicampur dengan air dan dipolimersasi dengan gelombang mikro.
Selanjutnya, gugus aktif asam amino yang terkandung dalam keratin pada tepung bulu ayam akan mudah untuk reaktif atau menyatu membentuk polimer. Setelah itu larutan tepung bulu yang telah terpolimerisasi dikeringkan dan akan membentuk bioplastik.
Bioplastik yang dihasilkan mempunyai kelebihan yaitu mudah terurai dibandingkan dengan plastik di pasaran sehingga tidak mencemari lingkungan. Bioplastik ini terbuat dari bulu ayam sehingga merupakan bahan hasil pemanfaatan limbah bulu ayam.
Selain itu, bisa juga mengurangi penggunaan minyak bumi yang jumlahnya terbatas. Hal itu karena pada umumnya plastik terbuat dari minyak bumi.
Mesin Microbia ini diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kategori Karsa Cipta yang telah mendapat pendanaan dari DIKTI sebesar Rp 11,1 Juta. Selain itu juga akan diseleksi untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2015. Ketiganya berharap Microbia bisa mengikuti Pimnas 2015 di Universitas Halu Oleo, Kota Kendari.
Selain itu, mereka juga berharap Microbia dapat bermanfaat bagi perkembangan teknologi berbahan bioplastik. Semoga mengurangi permasalahan-permasalahan lingkungan khususnya limbah bulu ayam dan limbah plastik.