Mahasiswi Universitas Udayana Alami Pelecehan Seksual di Atas Motor
Seorang mahasiswi Universitas Udayana (Unud) Bali mengaku menjadi korban pelecehan seksual. Pelakunya sesama mahasiswa di Fakultas Pertanian.
Seorang mahasiswi Universitas Udayana (UNUD) Bali mengaku menjadi korban pelecehan seksual. Pelakunya sesama mahasiswa di Fakultas Peternakan.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini diunggah akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) Bali. Dalam postingan itu disebutkan bahwa korban mengalami pelecehan seksual di atas motor sepulang dari kegiatan di kampus mereka, Sabtu (11/12) dini hari.
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Bagaimana siswa membacok guru? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Siapa saja narasumber yang hadir dalam MA Goes To Campus Bali? Mulai Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, S.H., M.Hum, dan Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Bapak I Nyoman Wiguna, S.H., M.H.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Siapa yang memukau dengan kecantikan alaminya di Bali? Saat liburan di Bali, Prilly Latuconsina memukau dengan kecantikan alaminya dalam beberapa foto terbaru di Instagram pribadinya.
-
Kenapa siswa tega membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
Ketua BEM Unud Muhammad Novriansyah mengatakan, pelaku berinisial IKAJ dari Fakultas Peternakan angkatan tahun 2020.
"Kronologinya kami dapatkan dari korban. Nah, kebetulan kami cari pelakunya dan pelaku merupakan anggota BEM Fakultas. Kemarin sudah bertemu dan menghadirkan pelakunya, dan pelaku mengakui kejadiannya itu," kata Novriansyah saat dihubungi, Kamis (16/12).
Korban masih trauma dengan kejadian itu. Dia takut bertemu orang banyak.
Saat ini telah dilakukan pendampingan untuk pemulihan psikologis korban. "Ada dari anggota perempuan BEM mendampingi dan saat ini sedang cari psikiater," imbuhnya.
Belum Dilaporkan ke Polisi
Novriansyah menyebutkan, bahwa pelecehan seksual itu bermula pada Jumat (10/12) malam. Saat itu, ada acara kampus di sebuah gedung dekat Lapangan Lumintang, Denpasar. Pelaku dan korban berangkat bersama ke tempat acara. Kegiatan itu baru selesai sekitar pukul 22.00 Wita malam.
Selanjutnya, korban meminta untuk diantarkan pulang. Namun pelaku mengulur waktu karena masih menyelesaikan pekerjaan di acara itu.
Menjelang dini hari, pelaku baru tiba di parkiran dan mengeluh kelelahan. Dia mengajak korban untuk istirahat sejenak di rumahnya, tetapi korban menolak.
Korban kemudian menawarkan diri untuk membonceng pelaku yang mengaku kelelahan. Keduanya pulang dengan satu motor yang sama. Tetapi, di tengah perjalanan, pelaku mulai melakukan pelecehan. Ia meraba dan memegang bagian-bagian vital korban dari belakang.
Lewat tindakan pelaku, korban ketakutan lalu memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Dia sempat berpikir untuk menabrakkan diri ke trotoar.
"Korban sempat kecepatan 100 Km dan hendak menabrakkan diri karena takut. Tapi diurungkan karena mikir ke depannya bagaimana biaya perawatan dan perbaikan," ungkapnya.
Pelaku melakukan perbuatan itu berulang-ulang ketika jalanan sepi. Saat jalanan ramai, dia menjauh. "Ketika sepi menggerakkan tangannya lagi," ujarnya.
Korban meminta pelaku dihukum secara akademik dan dikeluarkan tak hormat dari BEM Fakultas dan Gerakan Udayana Mengajar. Namun, kasus itu belum dilaporkan ke polisi. "Sudah dilaporkan ke rektorat dan dekan. Kami menanya korban dulu apakah mau ke polisi," ujar Novriansyah.
(mdk/yan)