Mama Emi: Berantas teroris tak cuma tugas pemerintah, tapi semua keluarga
Kasus pengeboman yang dilakukan teroris di sejumlah gereja di Surabaya dan beberapa tempat lainnya menimbulkan luka dan keprihatinan banyak pihak. Termasuk Cawagub NTT Emellia Julia Nomleni.
Kasus pengeboman yang dilakukan teroris di sejumlah gereja di Surabaya dan beberapa tempat lainnya menimbulkan luka dan keprihatinan banyak pihak. Termasuk Cawagub NTT Emellia Julia Nomleni.
Menurut Mama Emi, sapaan Emellia, negara dan masyarakat wajib menjaga keamanan dan ketenangan lingkungan di Indonesia.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
"Katakan tidak untuk terorisme," ucap Mama Emi, Selasa (15/5).
Ungkapan 'Katakan Tidak untuk Terorisme' ini, bagi Mama Emi sangat penting. Baginya, ini bukanlah persoalan antara minoritas dan mayoritas.
"Ini persoalan kemanusiaan. Dengan adanya bom yang terjadi berkali-kali, membuat hati kita terluka dan kemanusiaan kita dicabik-cabik. Kekerasan dalam bentuk apapun tidak boleh terjadi. Kalau terjadi, kita lawan, karena ini mencederai kemanusiaan," katanya.
Mama Emi berharap, rasa persatuan, solidaritas, saling dukung, harus ada dan bertumbuh di hati masyarakat Indonesia. Masyarakat, dengan berbagai cara harus menjaga semua hal baik itu.
"Karena ketika kita tidak saling memperhatikan, tidak saling mendukung, apatis, itu bisa berpotensi menimbulkan hal-hal buruk, dan kita dengan mudah diobrak-abrik," ujarnya tegas.
Jadi, tegasnya lagi, rasa persaudaraan dan solidaritas harus terus ditumbuhkan.
"Terlebih bagi saudara, keluarga, dan orang-orang yang terkena bencana bom ini. Duka mereka adalah duka kita bersama. Air mata mereka adalah air mata kita semua," ungkapnya.
Tidak lupa, politisi berambut putih ini mengimbau agar tiap keluarga memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya.
"Semuanya berawal dari keluarga. Keluarga berperan sangat besar dalam mendidik manusia agar bisa berguna bagi banyak orang. Tanpa pendidikan yang baik dalam keluarga, kekerasan dalam bentuk apapun akan sulit diberantas. Memberantas terorisme tak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi semua keluarga di Indonesia," pungkasnya.
Jangan sebarkan foto sadis korban terorisme
Mama Emi juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan foto atau video sadis korban pengeboman.
"Justru itu membuat warga lainnya resah dan takut," ujarnya, Senin (14/5).
Menurut Mama Emi, masyarakat sekarang terlalu cepat menyebarluaskan berita-berita yang kurang jelas sumbernya, juga foto-foto sadis korban pengeboman.
Penyebarluasan berita, terutama foto-foto sadis mengerikan, bagi Mama Emi, justru memicu kebencian di antara masyarakat sendiri.
"Foto-foto sadis maupun berita hoaks yang disebarluaskan justru memicu konflik horizontal. Dan ini tindakan yang tidak baik, sangat tidak baik, di dalam upaya kita bersama memelihara persatuan," katanya.
Untuk itu, terkait aksi pengeboman yang dilakukan teroris di sejumlah tempat, Mama Emi juga mengimbau agar pemerintah bisa mengambil tindakan cepat dan tepat.
"Dan ini butuh dukungan dari masyarakat. Salah satu bantuan yang masyarakat berikan adalah dengan menahan diri, dalam artian tidak boleh menyebarluaskan foto-foto sadis dan berita hoaks," terangnya.
Dia memberikan contoh. Misalnya sebuah foto sadis ataupun berita hoaks sampai ke seseorang, maka seseorang itu bisa memutuskan mata rantai penyebarluasan foto dan berita itu.
"Mata rantainya cukup sampai di kita. Harus putus di kita. Dengan begitu, teror yang disebarluaskan tidak akan berpengaruh besar," jelasnya.
Mama Emi memahami, dengan perkembangan teknologi sekarang, tiap orang ingin dirinya dikenal.
"Kan biasa dibilang, kalau terlambat atau tidak sebarkan informasi berarti menjadi orang yang tidak mengikuti perkembangan. Tapi itu tidak benar. Dalam kondisi sekarang, masyarakat harus sebisa mungkin menahan diri agar jangan sampai ikut-ikutan menebarkan teror," jelasnya.
(mdk/rnd)