Manajemen bus bakal diperiksa terkait kecelakaan maut di tanjakan Emen
Manajemen bus bakal diperiksa terkait kecelakaan maut di tanjakan Emen. Sejauh ini Polres Subang sudah memeriksa empat saksi terkait kecelakaan ini.
Kepala Korlantas Mabes Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, pihaknya berencana memeriksa manajemen Perusahaan Otobus terkait kecelakaan maut di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2) petang kemarin. Menurutnya, sejauh ini Polres Subang sudah memeriksa empat saksi terkait kecelakaan ini.
"Kita coba besok atau Selasa. Sejauh ini ada empat saksi kita periksa. Nanti Polres Subang selaku Penyidik akan di backup polda Jabar dan kami selaku polri backup penuh," ucap Royke di RSUD Tangsel, Minggu (11/2) malam.
-
Dimana fenomena bus telolet di Tangerang menjadi ramai? Terlihat dalam unggahan video itu anak-anak memadati Jalan Raya Benteng Betawi, Kota Tangerang. Di sana turut melintas sebuah bus besar yang mengeluarkan bunyi telolet.
-
Kapan kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Apa yang membuat fenomena bus telolet di Tangerang menarik perhatian warga Jakarta? Daya tarik ini bahkan sampai memikat warga Jakarta untuk datang ke Tangerang untuk sekadar menemani anaknya mencari bus telolet.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Kapan kecelakaan bus rombongan Partai Hanura terjadi? Kecelakaan pukul 06.17 WIB
-
Mengapa kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Dia diduga tertidur saat mengemudikan bus.
Pihak kepolisian telah memperoleh keterangan dari para saksi tersebut. Kepolisian juga telah melakukan Traffic Accident Analysis (TTA) untuk mengetahui detail penyebab kecelakaan maut itu terjadi.
"TTA juga sudah memeriksa secara detail dan sains, penyebab kecelakaan itu," kata dia.
Di satu sisi, Royke menilai pentingnya perbaikan jalur di tanjakan Emen insiden kecelakaan itu. Sebab, kejadian kecelakaan di lokasi itu bukan hanya sekali ini terjadi.
"Jalan itu rekayasa wajib geometris, jalan harus diukur lagi. Kalau ada lahan, harusnya ada jalur penyelamat dan disiapkan Pemda setempat atau Perhutani. Karena itu lahan Perhutani kalau tidak salah," ujar Royke.
Dalam menjawab permasalahan klasik di tanjakan Emen itu, ia berharap adanya sinergitas antar instansi untuk mencari solusi bersama. Hal itu agar kejadian kecelakaan di tanjakan Emen tidak terus terulang.
"Sebenarnya itu multi intansi, artinya jalan yang berkeselamatan, pengemudi berkeselamatan dan penumpang berkeselamatan harus bertanggung jawab," kata dia.
Menurut dia, semua itu terkait tentang jalan geometris buangan sentrimetis di tanjakan tersebut. Namun begitu, dia menolak musibah kecelakaan maut itu, akibat minimnya fasilitas jalan dintanjakan Emen.
Menurutnya justru tanjakan Emen telah memiliki kelengkapan jalan yang baik. Seperti telah terpasangnya rambu-rambu, penerangan jalan yang berfungsi dan ketersediaan tiang lampu.
"Rambu lengkap, penerangan ada. Apalagi itu kejadiannya sore, kemudian hanya yang tadi saya sampaikan, kendaraan yang memang rem enggak berfungsi baik, khususnya sistem pengereman pada roda kanan belakang," tandasnya.
Baca juga:
Kakorlantas: Manajemen bus harus tanggung jawab kecelakaan di tanjakan Emen
Jasa Raharja bayarkan santunan para korban tanjakan Emen
Ini penyebab kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen yang tewaskan 27 orang
Olah tempat kejadian perkara kecelakaan bus di Tanjakan Emen, jalur dibuka tutup
Ibunya meninggal, bayi Elmira selamat dari kecelakaan maut di tanjakan emen
Warga padati kuburan massal 19 korban kecelakaan Tanjakan Emen
Isak tangis kerabat saat pemakaman massal korban kecelakaan tanjakan Emen