Manuver Ruki ingin buktikan KPK masih bertaring lawan koruptor
Ruki seperti ingin menunjukkan bahwa KPK tak lumpuh setelah dua pimpinan KPK terjerat kasus.
Plt Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki tak tinggal diam setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal pertama yang dilakukan adalah konsolidasi internal KPK.
Setelah itu Ruki konsolidasi ke luar. Ruki sowan ke Mabes Polri dan Kejaksaan Agung. Hal itu dilakukan Ruki di tengah kisruh antara KPK dan Polri.
Ruki seperti ingin menunjukkan bahwa KPK tak lumpuh setelah dua pimpinan KPK terjerat kasus dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri. Setelah ada pimpinan KPK baru, Ruki punya taring baru melawan koruptor.
Berikut ini cerita Ruki beri peringatan pada koruptor, Selasa (24/2):
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
Minta 150 jaksa buat sikat koruptor
Tiga pimpinan KPK yang dipimpin Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mendatangi Kejaksaan Agung, Senin (23/2) siang. Ruki, Johan Budi dan Zulkarnain bertemu dengan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. Pertemuan kedua lembaga itu membicarakan sejumlah kasus korupsi.
Ruki berharap, Kejaksaan terus mendukung langkah KPK dalam memberantas korupsi. Selama ini jaksa yang bekerja di KPK masih kurang yaitu hanya sekitar 95 orang. Karena itu Ruki meminta 150 jaksa lagi untuk membantu KPK.
"Agar kami bisa lari cepat. Tunggakan perkara di KPK masih banyak. Apalagi perkara lidik bisa ditingkatkan ke tingkat penyidikan," kata Ruki di Kejaksaan Agung, Jakarta.
Menurut Ruki, KPK tidak bisa bekerja sendiri dalam memberantas korupsi. Selain butuh dana operasional besar, pegawai KPK juga masih kurang. Untuk itu, butuh institusi penegak hukum lain seperti Kejaksaan Agung menangani perkara korupsi. "Penangan perkara agar lebih cepat dan efisien," ujarnya.
Minta 50 penyidik dari Polri
Plt Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki bertandang ke Mabes Polri pekan lalu. Dia langsung bertemu Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti, Kabareskrim Komjen Budi Waseso dan Kadiv Propam Irjen Syafruddin.
Dalam jumpa persnya, Taufiq menjelaskan isi pertemuan mereka. Intinya soal awal mula ketegangan KPK dan Polri yang memanas sejak Komjen Budi Gunawan ditetapkan tersangka padahal sedang dicalonkan sebagai Kapolri.
Selain itu, Taufiq juga memaparkan kondisi KPK yang dianggap mendahului kasus rekening gendut Komjen Budi bukan kasus lain. Dia menegaskan, yang selama ini terjadi pada KPK adalah, kekurangan penyidik.
"Makanya dalam pertemuan tadi, saya bilang bapak Plt Kapolri mau perkuat KPK enggak, kalau mau kita minta tambahan 50 penyidik," kata Ruki di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/2).
Komjen Badrodin yang duduk di sebelah Ruki hanya tersenyum. Begitu juga Kabareskrim Komjen Budi Waseso. "Kata Kabareskrim langsung jawab siap, katanya siap mereka bisa kasih secepatnya, Senin besok juga bisa," pungkasnya.
Ruki tegaskan tak ada gesekan dengan Polri
Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki telah menemui pimpinan Polri di Mabes Polri Jakarta, Jumat (20/2) lalu. Usai pertemuan, Ruki menegaskan tidak ada konflik antara Polri dengan KPK.
"Kesimpulan saya satu, tidak ada konflik itu antara KPK dan Polri," kata Ruki dalam keterangan persnya bersama pimpinan Polri.
Dengan ditemani pimpinan KPK lainnya, Ruki bertemu Plt Kapolri Badrodin Haiti dan Kabareskrim Budi Waseso. Ruki menegaskan, yang terjadi hanya gesekan dan friksi-friksi saat kedua lembaga hukum ini menjalankan tugas masing-masing.
"Persoalan ini tidak terjadi dengan bydesign," ujarnya.
Untuk menyelesaikan persoalan antara Polri dengan KPK, Ruki akan bekerja secara maraton. Salah satunya akan intens bertemu dengan pimpinan Polri.