Masalah Ekonomi, Teguh Nekat Jambret Kalung Nenek di Tanjung Duren
Teguh adalah seorang penjambret kawakan. Tak terhitung berapa orang yang menjadi korban khususnya di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Perban putih melilit di kaki Teguh (39). Luka itu bekas muntahan peluru yang dilesatkan Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Teguh adalah seorang penjambret kawakan. Tak terhitung berapa orang yang menjadi korban khususnya di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Kini, kegarangan pria yang memiliki tubuh gempal itu terhenti setelah menjambret seorang nenek bernama Tjhay Moij (54) di Gang Dukuh 2, RT 3 RW 7, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (3/7).
Aksinya terekam kamera pengawas. Video itu pun viral hingga menghiasi media sosial.
Kurang dari 1x24 jam, polisi berhasil ditangkap di kediamannya kawasan Tangerang Selatan pada Kamis (4/7) dini hari.
Kepada awak media, Teguh mengaku terpaksa menjambret karena terhimpit ekonomi.
"Saya khilaf," kata Teguh saat diberikan kesempatan berbicara di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (4/7).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan, turut menangkap tiga orang lain yakni DI (35), MN (23) dan EN (42).
Dia mengatakan, ketiganya merupakan penadah. Kalung emas milik korban dijual ke DI di Pasar Jaya Ciputat seharga Rp1,9 juta. Kemudian, dijual kembali kepada MN seharga Rp2 juta dan dileburkan menjadi lempengan emas batangan.
"Setelah dileburkan emas tersebut diserahkan kepada penadah EN untuk dijual kembali menjadi berbagai macam perhiasan," kata Edi.
Dalam kasus ini, Teguh dijerat pasal 351 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara. Sedangkan, ketiga penadah, dikenakan Pasal 480 KUHP.
Di Polres Metro Jakarta Barat, korban Tjhay Moij menjelaskan, kalung tersebut merupakan pemberian dari anak saat berusia 50 tahun.
"Saya enggak tahu itu beratnya berapa gram karena itu kado dari anak saya sekitar 4 tahun lalu saat saya ulang tahun ke-50," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mondar-Mandir, Penjambret di Tanjung Duren Sempat Ditegur dan Dikira Ojek Online
Penjambret Nenek Gendong Cucu di Tanjung Duren Sudah Ditangkap
Motor yang Dipakai Penjambret Kalung Wanita saat Gendong Cucu Gunakan Pelat Palsu
Seorang Wanita di Grogol Petamburan Dijambret Saat Gendong Cucu
2 Penjambret Pendeta di Pekanbaru Babak Belur Dihajar Massa
Pelaku Jambret HP di Magelang Tidak Segan Bacok Tangan Korban