Massa Paksa Masuk Gedung DPRD, Demo di Malang Bentrok
Massa mahasiswa dari sejumlah elemen memaksa masuk gedung DPRD Kota Malang. Akibatnya terjadi aksi saling dorong dan saling lempar dengan petugas kepolisian yang mengamankan aksi tersebut.
Massa mahasiswa dari sejumlah elemen memaksa masuk gedung DPRD Kota Malang. Akibatnya terjadi aksi saling dorong dan saling lempar dengan petugas kepolisian yang mengamankan aksi tersebut.
Beberapa kali dilakukan pembicaraan dan negosiasi, namun gagal menuai kesepakatan untuk masuk ke gedung DPRD. Begitu tidak diperoleh kesepakatan, massa minta tetap diperbolehkan masuk.
-
Siapa yang menjadi pembicara dalam seminar bulanan AMA Malang? Bertempat di Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang pada Jumat (26/4), seminar bulanan ini menghadirkan Bella Yunitasari, Business Development Mekari Qontak.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang menjadi sasaran dari seminar Pendidikan Budi Pekerti di Malang? Seminar dengan tema Pendidikan Budi Pekerti Bagi Anak dan Remaja ini dilakukan di dua tempat di Kota Malang."IIDI memilih dua sekolah, yang di SMP 27 sudah dilaksanakan pada 2 Mei lalu pada waktu Hardiknas, sedangkan yang di SMA 2 dilaksanakan hari ini tanggal 14 Mei," terang Ketua IIDI Cabang Malang, Ny. Diyah Himawati Santosa, SE.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
-
Siapa saja yang hadir di acara silaturahmi Forkopimda Banyuwangi dengan mahasiswa? Acara silaturahmi ini dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa PMII, HMI, GMNI, IMM, dan BEM dari berbagai perguruan tinggi di Banyuwangi. Hadir pula Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Millewa, Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Inf Eko Julianto, serta perwakilan dari Forkopimda lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
Massa awalnya berusaha menjebol pertahanan dari pintu selatan yang dijaga polisi. Aksi saling dorong pun terjadi beberapa kali, namun gagal menerobos pertahanan polisi yang menyusun barikade.
Kapolresta Malang Kota, AKBP Dony Alexander berusaha untuk menenangkan massa dengan menggunakan speaker yang berada di kendaraan taktis. Namun massa tetap bergeming untuk berusaha memasuki gedung DPRD Kota Malang.
Massa pun terus mendesak, sambil berusaha mendorong aparat, dan terlibat saling dorong, saling lempar berbagai benda. Salah satu sisi daun pintu pagar selatan berhasil dibuka massa yang terus merangsek ke depan.
©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
Bersamaan, water cannon yang sudah disiagakan di sisi pintu masuk menyemprotkan air ke arah massa. Massa pun dibuat kocar-kacir oleh semprotan water cannon.
Usai bentrok, Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Toni Hermanto memimpin negosiasi dengan menemui massa aksi. Massa diberi kesempatan untuk menyampaikan tuntutannya.
"Tentunya kita menyiapkan anggota dengan langkah-langkah persuasif seperti yang tadi kita lakukan. Komunikasi yang kita harapkan dengan mahasiswa langsung bisa menerima dan menyalurkan aspirasi ke anggota DPRD. Mungkin cara ini yang lebih efektif menurut kami," kata Toni.
"Kita lihat dari pagi, mungkin tadi (rusuh) ada ekses saja, karena lelah, capek mungkin mahasiswa. Tapi saya percaya mahasiswa Jawa Timur tidak demikian. Bisa kita lihat sekarang lebih reda," sambungnya.
Akibat kejadian tersebut sejumlah massa dari demonstran maupun polisi mengalami luka-luka akibat lemparan batu. Namun hingga saat ini belum diketahui jumlah pasti massa yang mengalami luka.
"Nanti kita cek dulu ya," kata Toni.
Kelompok massa yang menamakan diri Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (ARD) awalnya sejak pagi berusaha melakukan negosiasi untuk diperbolehkan masuk. Massa terdiri dari IMM Malang Raya, SMART, SMI, BEM Se-UMM, SEMA Se-UMM, GEMAR DESA, KKLM, FORMAL dan ASMASI, tampak juga bendera HMI dan PMII di lokasi.
Massa hingga saat ini terus berdatangan, mereka tetap berusaha untuk diperbolehkan masuk. Hingga saat ini massa masih berkumpul di depan Gedung DPRD Kota Malang.
Baca juga:
Demo Mahasiswa Medan, Bakar Ban dan 'Usir' Dua Anggota DPRD
Demo Tolak RUU KUHP di Bandung Ricuh, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
Mahasiswa Sempat Bakar Ban di Tol Dalam Kota
Mahasiswa Tantang Mantan Aktivis 98 Temui Pendemo
Aksi Mahasiswa di Solo Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Mahasiswa Tutup Jalan Tol depan DPR, Pengendara Bagikan Makanan dan Minuman