Masuk Kelompok Rentan, Pemulung hingga Anak Jalanan di Depok di Swab Antigen
Para pemulung yang belum pernah di tes sebelumnya mengaku takut karena khawatir kesakitan. Ketika diberi penjelasan oleh Kapolsek Sukmajaya AKP Syafri Wadar, Danramil Sukmajaya Kapten (Inf) Suyono dan perwakilan pihak kecamatan akhirnya pemulung itu mau dirapid test antigen.
Sejumlah pemulung kocar-kacir saat didatangi petugas tim medis di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Mereka diduga ketakutan saat hendak di swab test antigen.
Para pemulung yang belum pernah di tes sebelumnya mengaku takut karena khawatir kesakitan. Ketika diberi penjelasan oleh Kapolsek Sukmajaya AKP Syafri Wadar, Danramil Sukmajaya Kapten (Inf) Suyono dan perwakilan pihak kecamatan akhirnya pemulung itu mau dirapid test antigen.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Kenapa anak yang terinfeksi TBC dari ibunya bisa menular ke lingkungan sekitar? Ia mengatakan secara umum kemampuan penularan TBC oleh anak ke lingkungan sekitar termasuk kecil karena kumannya lebih sedikit.
-
Mengapa penting untuk mendeteksi dan menangani kasus TBC sejak dini pada anak? Pada anak-anak, TBC dapat menyebar dari paru-paru ke organ lain seperti otak, ginjal, mata, dan tulang, yang dapat menimbulkan penyakit serius, kecacatan, atau bahkan kematian.
-
Kapan anak-anak rentan terkena TBC? Anak balita dan remaja berisiko tinggi terkena TBC.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa saja tanda-tanda anak yang manja? Anak-anak akan selalu mencoba untuk menguji batasan Anda. Mereka akan mencoba merayu Anda atau bahkan menjadi tantrum untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun, penting untuk tidak mengalah pada tekanan ini dan melonggarkan aturan.
"Ya takut kan katanya sakit. Tapi pas udah di tes enggak apa-apa. Hasilnya juga negatif jadi saya lega sudah tahu hasilnya," kata Ade salah satu pemulung, Sabtu (22/5).
Ade mengaku lega setelah mengetahui hasilnya. Dia pun menjadi lebih percaya diri karena sebelumnya dia tidak tahu apakah terpapar atau tidak.
"Tadinya ya enggak tahu kena apa enggak karena enggak pernah tes, kan kalau mau test mahal. Ini di tes dari pak polisi gratis ya Alhamdulillah jadi tahu hasilnya negatif," ujar dia.
Kapolsek Sukmajaya AKP Syafri mengatakan komunitas pemulung, anak jalanan dan tunawisma menjadi sasaran swab test karena termasuk kalangan rentan. Mereka kerap berjibaku dengan barang bekas dan keluar masuk permukiman warga. Untuk mengantisipasi penularan mereka ikut di tes.
"Karena mereka termasuk kalangan rentan terhadap penyebaran Covid-19,” kata Kapolsek didampingi Danramil dan perwakilan camat.
Ada 40 pemulung yang di tes hari ini. Pelaksanaan dilakukan bersama tiga pilar antara Polsek Sukmajaya, Koramil Sukmajaya dan Kecamatan dan hasilnya diketahui negatif.
"Alat test swab ini hasil dukungan dari Bapak Kapolda Metro Jaya. Kami dari tiga pilar dengan perintah Bapak Kapolrestro Depok untuk melakukan swab dengan cara mendatangi komunitas pemulung, anak jalanan dan tunawisma. Mereka termasuk yang sangat rentan untuk menularkan Covid-19 namun bila sudah kita swab dan dipastikan negatif maka tentunya menjadi antisipasi untuk penyebaran Covid-19,” ujar dia.
Dia menuturkan bukan hal mudah merayu mereka untuk test. Hampir seluruh dari mereka ketakutan karena kuatir kesakitan. Namun setelah diberi penjelasan akhirnya mereka mau dan bersedia.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat yang belum swab agar melapor pada perangkat lingkungan agar dapat dijangkau pihaknya. Ditegaskan Kapolsek bahwa test ini tidak dipungut biaya. Selain itu, Kapolsek juga mengimbau warga untuk tetap patuh pada protokol kesehatan 5M.
"Warga yang pulang kampung dan belum swab silakan lapor RT RW dan langsung ke posko yang kita dirikan yaitu yang ada di Polsek Sukmajaya, Puskesmas Sukmajaya dan Puskesmas Cilodong. Imbauan kepada masyarakat agar tetap mematuhi 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan,” tandasnya.
Baca juga:
Mudik Pakai Surat Antigen Palsu, Ibu dan Anak di Tangerang Dibekuk Polisi
Pelaku Perjalanan ke Aceh Diwajibkan Bawa Hasil Rapid Test Antigen
26 Penumpang Kapal di Pelabuhan Mentok Ditahan Tak Memiliki Surat Antigen
Ini Alasan Warga Lebih Pilih Tes Swab Antigen Dibanding Tes PCR
Tes Antigen Acak di Garut, 2 Wisatawan asal Subang Reaktif Covid-19
Warga Pilih Tes Antigen Dibanding PCR, Testing di Jakarta Menurun