Masyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan
Perkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Perbedaan yang ada tidak perlu dipersoalkan apalagi sampai menimbulkan perpecahan.
Masyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan
"Memanfaatkan momen dengan baik, umat beragama di Indonesia dapat membentuk masyarakat yang lebih baik, lebih damai, dan lebih toleran," ujar Direktur Amir Mahmud Center, Amir Mahmud dalam keterangannya, Rabu (27/3).
- Masyarakat Diminta Bijak Sikapi Perbedaan, Perkuat Nilai-nilai Keagamaan Moderat
- 'Seluruh Ajaran Agama Mengandung Nilai Kerukunan, Jangan Persoalkan Perbedaan'
- Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
- Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan
Menurut Amir, penting bagi masyarakat untuk menciptakan lingkungan harmonis. Perkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
"Seseorang bisa dikatakan saleh secara sosial ketika dia bisa membangun hubungan harmonis dengan orang lain," ungkapnya.
Menurutnya, momen Ramadan seharusnya dapat menciptakan lingkungan kondusif dan menjauhkan diri dari sikap intoleransi. Bahkan dalam situasi ekonomi dan kehidupan sehari-hari tolong-menolong harus tetap dijunjung tinggi.
"Tantangan utamanya adalah egoisme dan kepentingan yang berawal dari ego, baik dalam tingkat personal maupun kolektif. Hal ini sering kali menghambat terwujudnya kehidupan yang harmonis dan solidaritas antar-masyarakat," imbuhnya.
Menurutnya, ketika Indonesia sebagai bangsa serius mendiskusikan persatuan, berarti di situ ada perbedaan yang disatukan. Perbedaan yang ada tentunya jangan sampai memberikan dampak buruk dengan berbagai golongan.
"Dengan memiliki tujuan yang sama sebagai suatu bangsa, rakyat Indonesia dapat berkontribusi lebih baik membangun negaranya secara komprehensif, tanpa menyoal isu primordial seperti perbedaan suku, ras, ataupun agama."
tandas Amir.