Masyarakat Diingatkan Utamakan Kerukunan dan Jalankan Nilai Pancasila
Pentingnya mengedepankan kerukunan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai
Masyarakat Indonesia yang beragam penting menerapkan ajaran tanpa terjebak dalam fanatisme berlebihan. Keteladanan Nabi Muhammad SAW sangat relevan untuk membangun persatuan di tengah keberagaman.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Darud Dakwah wal Irsyad (PB DDI), Muh. Suaib Tahir menyayangkan jika perayaan Maulid Nabi dimanfaatkan untuk hal yang tidak sesuai dengan tujuan awal, bahkan ada agenda politik.
"Jangan sampai ada yang memanfaatkan perayaan Maulid Nabi ini sebagai ajang kampanye atau untuk mempromosikan agenda-agenda terselubung di antara mereka," kata Suaib dalam keterangannya, Rabu (18/9).
Dia juga menekankan mengenai prinsip keadilan, empati, dan toleransi yang harus terus dijaga.
"Kita harus mengerti dengan ajaran agama lain, kita harus memaklumi budaya orang lain. Kita harus memaklumi tradisi orang lain, kita tidak bisa mengklaim bahwa ini salah ini tidak benar. Lalu mencap mereka sebagai komunitas sesat," tambahnya.
Suaib mengatakan, pentingnya dialog dan dakwah yang baik. Dalam konteks Nusantara, Suaib melihat banyak kesamaan antara masyarakat Madinah pada zaman Nabi dengan masyarakat Indonesia saat ini.
"Di Indonesia juga banyak komunitas, ada yang beragama Hindu, ada Buddha, ada yang beragama Kristen dan lain-lain. Harus kita jaga supaya tidak terjadi benturan-benturan antara satu dengan yang lain," ujarnya.
Suaib menambahkan pentingnya mengedepankan kerukunan sosial dan saling pengertian. Dengan begitu diyakini masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai dan sejahtera
"Kita harus mengedepankan kerukunan sosial dan kerukunan masyarakat. Selain menjalankan nilai-nilai agama kita, juga menjalankan nilai-nilai Pancasila," tandasnya.