Mau buang sampah, ibu rumah tangga malah temukan mayat bayi
Mau buang sampah, ibu rumah tangga malah temukan mayat bayi. Bidan Desa Kemloko Eko Setyowati yang ikut memeriksa kondisi bayi bersama polisi mengatakan bahwa bayi terebut berjenis kelamin perempuan dengan panjang 57 sentimeter.
Sesosok mayat bayi ditemukan warga di sebuah kebun di Dusun Prapelan 2, Desa Kemloko, Tembarak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mayat bayi tersebut ditemukan oleh Sri Naryati di kebun belakang rumahnya ketika dia membuang sampah.
"Waktu itu saya melihat barang terbungkus kain selendang dan banyak lalat di sekitarnya. Karena curiga, saya buka bungkusan tersebut ternyata ada bayi di dalamnya," kata Sri Naryati, seperti dilansir Antara, Sabtu (28/4).
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Bagaimana Mayang mendapatkan penampilan barunya? Hasil Operasi Hidung yang Ke dua Ternyata, Mayang masih kurang puas dengan hasil operasinya yang pertama. Dia pengen hidungnya lebih mancung nih sebelum operasi lagi.
-
Apa yang dimaksud dengan es selendang mayang? Es selendang mayang memiliki cita rasa manis dan menyegarkan. Ini adalah sajian es manis dengan kue lembut berwarna hijau dan merah yang menjadi isian.
-
Dari mana asal Selendang Mayang? Selendang Mayang merupakan salah satu jajanan tradisional yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah.
-
Kenapa Padang Mangateh di bangun? Awalnya, fokus dari peternakan ini untuk hewan jenis kuda.
-
Kapan Kampung Batik Kembang Mayang diresmikan? Sementara itu, mengutip laman resmi Batik Kembang Mayang, wilayah RW 11, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang sejak 2018 lalu sudah dikenal sebagai Kampung Batik Kembang Mayang.
Ia pun menutup kembali bungkusan tersebut dan melapor kepada perangkat desa yang diteruskan ke Polsek Tembarak. Bidan Desa Kemloko Eko Setyowati yang ikut memeriksa kondisi bayi bersama polisi mengatakan bahwa bayi terebut berjenis kelamin perempuan dengan panjang 57 sentimeter.
Di dalam bukusan kain selendang tersebut, kata dia, masih lengkap dengan plasenta dan tali pusar yang terlilit di leher. "Ada luka gesek di bagian bibir dan hidung bayi tersebut," katanya.
Ia memperkirakan bayi itu lahir 2 atau 3 hari lalu. Bayi tersebut memang sudah waktunya lahir. Setelah dibungkus kain mori, mayat bayi tersebut dimasukkan dalam kardus dan dievakuasi ke RSUD Temanggung.
Kanit Reskrim Polsek Tembarak Aiptu R. Agus Bisowarno mengatakan bahwa penemuan bayi tersebut dilaporkan ke Polsek Tembarak sekitar pukul 07.30 WIB, kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan tempat kejadian perkara.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, mayat bayi dievakuasi ke RSUD Temanggung guna mengetahui penyebab kematian bayi tersebut.
"Penanganan lebih lanjut masih dalam penyelidikan guna mengungkap kasus pembuangan bayi tersebut," katanya.
(mdk/eko)