Mayat di TKP perburuan Santoso berciri berjenggot & berambut panjang
Jenazah ditemukan dalam kondisi membusuk di Pegunungan Uwe Mayea, dusun kelapa dalam Desa Pantangolemba.
Satuan Tugas Tinombala usai mengidentifikasi satu jenazah yang ditemukan membusuk di lokasi perburuan kelompok teroris Santoso. Diduga kuat jenazah tersebut tewas saat kontak senjata antara kelompok Santoso dengan Satgas operasi Tinombala, Minggu (15/5) lalu.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto mengatakan pihaknya baru berhasil mengidentifikasi ciri-ciri fisik jenazah tersebut.
Seperti dilansir Antara, hasil identifikasi jenazah diketahui berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi 171 centimeter. Rambut panjang dan lurus, jenggot dengan panjang 6 sentimenter, ada tahi lalat di bawah mata sebelah kanan, berpakaian kaos oblong dengan lengan panjang warna biru, menggunakan sepatu boot berkaos kaki warna hitam dan satu parang masih terikat di pinggang.
Hari menambahkan jenazah ditemukan dalam kondisi membusuk di Pegunungan Uwe Mayea, dusun kelapa dalam Desa Pantangolemba, kecamatan Poso Pesisir Selatan dan langsung dibawa tim DVI dokter kesehatan Polda Sulteng di RS Bhayangkara, Selasa malam.
Hingga saat ini belum ada laporan warga sekitar yang mengaku kehilangan keluarga.
Sebelumnya Polda Sulteng mendapatkan informasi adanya penemuan jenazah sekitar pukul 13.30 wita, dan langsung menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Menurut Hari, jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang petani desa setempat, karena mencium aroma busuk.
"Saat ditemukan di TKP, ada indikasi dikubur, karena masih menggunakan sepatu. Sementara tanah yang digunakan untuk menutup tidak padat," ungkap Hari Suprapto.
Lokasi penemuan jenazah sendiri, tidak berada jauh dari lokasi kontak yang telah menewaskan dua orang DPO kelompok Santoso sebelumnya.
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Kenapa Tari Sining terancam punah? Sayangnya, seiring berjalan zaman yang semakin modern, Tari Sining sudah semakin menghilang dan memudar keberadaannya.
Baca juga:
Polisi temukan satu jasad terkubur diduga anggota kelompok Santoso
Sudah kepung persembunyian, Polisi masih kesulitan tangkap Santoso
Licinnya Santoso sampai polisi perpanjang 6 operasi khusus
Polri janji beri perlakuan baik jika Santoso menyerahkan diri
Kekalahan tentara Kartosoewirjo terulang pada Santoso
Kapolri: Kelompok Santoso tadinya gemuk jadi kurus
Mumpung kelaparan, waktunya habisi kelompok Santoso