Mayat Pembunuh Istri Ditemukan Mengapung Usai Terjun ke Sungai Musi
Mayat Febrianto (38) ditemukan mengapung di Sungai Musi Palembang, Selasa (12/2). Dia terjun ke sungai usai membunuh istrinya, Linda Fitria (32).
Mayat Febrianto (38) ditemukan mengapung di Sungai Musi Palembang, Selasa (12/2). Dia terjun ke sungai usai membunuh istrinya, Linda Fitria (32).
Mayatnya ditemukan nelayan udang di perairan sekitar Pulau Salah Nama, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Jenazah langsung dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan tongtrong dibunyikan? Jika waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB sore, maka tongtrong akan dibunyikan sebanyak lima kali. Begitu seterusnya.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
Kasat Polair Polresta Palembang Kompol Cahyo Yudo Winarno mengungkapkan, kepastian identitasnya setelah ditemukan dompet berisi kartu tanda penduduk (KTP) atas nama dirinya sendiri dan istrinya Linda Fitria. Kondisi Febrianto sulit dikenali karena sudah membengkak.
"Dini hari tadi mayat Febrianto ditemukan mengapung di Sungai Musi. Ada dua KTP di dompetnya," ungkap Cahyo.
Meski didapati KTP, penyidik masih memerlukan pemeriksaan medis berupa DNA. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan pengungkapan identitas.
"Kita serahkan ke tim medis untuk melakukannya," ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, Febrianto diduga kuat sebagai pelaku tunggal pembunuhan istrinya lantaran masalah ekonomi, Minggu (10/2) lalu. Korban mengalami 24 luka tusukan di sekujur tubuhnya.
"Kita temukan sinkronisasi dari keterangan saksi sebelum kejadian. Kuat dugaan dia sendiri yang membunuh istrinya," kata Didi.
Diketahui, Febrianto melompat dari Jembatan Kertapati ke Sungai Ogan, Minggu (10/1) pagi. Dia meninggalkan sepeda motor di atas jembatan.
Setelah dilaporkan ke keluarganya, warga justru mendapati istrinya tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Sempayo, Kelurahan Kemang Manis, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.
Malam sebelum kejadian, pasangan suami istri itu terlibat cekcok mulut. Pertengkaran mereka didengar tetangga namun tak sempat dicek karena kerap terdengar sejak beberapa bulan terakhir.
Baca juga:
Mayat Mengambang di Kali Cisadane Bikin Heboh Warga
Kronologi Bos Tekstil Asal Bandung Tewas Dimutilasi di Malaysia
Balita di Palembang Ditemukan Tewas Tergantung di Jendela Rumah
Pemancing Temukan Petugas Kebersihan Situ Pondok Jagung Tewas
Lama Hilang, Sarijo Ditemukan Membusuk di Kebun Karet