Mayat Terapung di Selat Malaka, Total 11 Jenazah Ditemukan
Hingga hari ini, 11 mayat ditemukan mengambang di Perairan Selat Malaka Kabupaten Bengkalis, Riau. Jenazah itu diduga korban kapal tenggelam yang mengangkut sekitar 20 orang Tenaga Kerja Ilegal (TKI). Kapal itu dari Malaysia hendak berlabuh ke Pulau Rupat secara ilegal.
Hingga hari ini, 11 mayat ditemukan mengambang di Perairan Selat Malaka Kabupaten Bengkalis, Riau. Jenazah itu diduga korban kapal tenggelam yang mengangkut sekitar 20 orang Tenaga Kerja Ilegal (TKI). Kapal itu dari Malaysia hendak berlabuh ke Pulau Rupat secara ilegal.
"Rekapitulasi kasus penemuan mayat di Perairan Bengkalis sampai saat ini sudah 11 jenazah. 3 Teridentifikasi dan sudah dibawa pulang, sisanya masih diidentifikasi," ujar Kasubbid Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian, RS Bhayangkara, Kompol Supriyanto, Kamis (6/12).
-
Apa yang sering dilakukan oleh para penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk? Saksi kasus dugaan korupsi timah, Agung Pratama mengungkapkan penambang timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk kerap kembali meski sudah ditertibkan oleh PT Timah maupun aparat penegak hukum (APH)."Pada hari penertiban itu, mereka keluar. Setelah itu kadang beberapa minggu atau beberapa hari masuk lagi," ujar Agung selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode 2020-2021 dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/9).
-
Apa penyebab kematian Dono Warkop DKI? Almarhum meninggal dunia akibar penyakit tumor di bagian bokong dan sudah menjalar menjadi kanker paru-paru stadium akhir, dan menyerang lever.
-
Kapan Tari Dulang dipertunjukkan? Tarian tersebut lazim dipertunjukkan saat masa selesai masa panen dan sebagai salah satu simbol ungkapan rasa syukur masyarakat setempat kepada Allah SWT atas panen yang melimpah.
-
Bagaimana TKW tersebut menghibur majikannya? TKW berkerudung yang bernama Fitri itu terlihat duduk di samping majikan yang sedang memegangi kepalanya. Ia kemudian menawarkan diri untuk membacakan sholawat.
-
Kapan Komisi XI DPR mengingatkan masyarakat dan OJK soal pinjol ilegal? Melihat besarnya pengeluaran masyarakat saat Ramadan hingga Lebaran, Anggota Komisi XI, Puteri Anetta Komarudin mengingatkan agar masyarakat menghindari pinjaman online (pinjol) yang bersifat konsumtif.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
Supriyanto menjelaskan, salah satu jenazah sudah dimakamkan oleh Dinas Sosial Dumai. Sebab, jenazah yang pertama kali ditemukan pada 24 November 2018 lalu itu tidak dikenal. Bahkan saat itu petugas tidak menduga adanya temuan mayat lagi akibat kapal tenggelam.
"Sedangkan 7 jenazah, terdiri dari 5 laki-laki dan 2 perempuan. Itu masih berada di RS Bhayangkara dalam tahap identifikasi," kata Supriyanto.
Adapun mayat tersebut, Mrs X, perempuan diterima RS Bhayangkara pada 30 November sekitar pukul 04.05 WIB. Akhirnya teridentifikasi dengan nama Mimi Dewi (32) warga Sumatera Barat telah dijemput keluarganya.
Kedua, mayat Mr X, laki-laki diterima RS Bhayangkara pada 30 November 2018, pukul 05.15 WIB, dan belum teridentifikasi. Ketiga, mayat Mr X laki-laki diterima 30 November pukul 06.19 WIB, dan sudah teridentifikasi dengan nama Ujang Chaniago (48), asal Sumbar telah dibawa pulang keluarganya.
Keempat, jenazah Mrs X diterima 1 Desember pukul 00.26 WIB, belum teridentifikasi. Namun, di tubuh jasad ini ditemukan KTP dengan nama Maya asal Mojokerto. Setelah dicari oleh polisi, tidak ditemukan keluarganya di sana sehingga identitas KTP itu belum dipastikan identik dengan mayat wanita itu.
Kelima, mayat Mrs X, diterima 1 Desember pukul 20.11 WIB dan belum teridentifikasi. Keenam, mayat Mr X, diterima 1 Desember pukul 20.45 WIB belum teridentifikasi.
Sedangkan mayat ketujuh, diterima 1 Desember pukul 21.24 WIB teridentifikasi dengan nama Marian Suhadi (24) warga asal Sumatera Utara dan sudah dijemput keluarganya.
Ke delapan, mayat Mr X laki-laki diterima 2 Desember pukul 20.00 WIB belum teridentifikasi. Sembilan, Mrs X perempuan diterima 5 Desember pukul 17.00 WIB belum teridentifikasi.
Sepuluh, mayat laki-laki Mr X diterima 5 Desember sekitar pukul 23.00 WIB dan belum teridentifikasi. Dan satu mayat lainnya yang ditemukan pada 24 November sudah dimakamkan karena dikira bukan korban kapal tenggelam.
Polisi menduga mereka adalah satu rombongan dalam satu kapal yang tenggelam di Selat Malaka. Informasi yang diterima kepolisian juga ada 2 orang korban yang selamat bernama Jamal dan Hamid.
"Jamal dan Hamid sudah kita cari, hingga ke rumah masing-masing sebanyak 2 kali. Namun petugas belum menemukannya, kita selidiki kebenaran informasi tersebut. Apakah Jamal dan Hamid ini bagian dari para korban yang meninggal atau bukan," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto.
Jenazah tersebut diperkirakan sudah lebih dari sepekan mengambang di laut. Itu dilihat dari kondisi mayat yang sebagian sudah membusuk.
Bahkan tim Disaster Victim Identification Polda Riau mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi sebagian besar dari jasad itu. Sebab, kondisi mayat sebagian membusuk dan sidik jari juga tidak bisa diambil.
(mdk/bal)