Membawa Jendela Dunia ke Pedalaman Riau
Suara perahu bermesin memecah keheningan hutan belantara, gelombangnya menembus aliran sungai nan syahdu. Anak-anak berlari menuju sumber suara yang memberi harapan itu.
Suara perahu bermesin memecah keheningan hutan belantara, gelombangnya menembus aliran sungai nan syahdu. Anak-anak berlari menuju sumber suara yang memberi harapan itu.
Ternyata, perahu itu membawa sejumlah rombongan polisi. Terlihat pula sebuah lemari buku berwarna putih, membuat anak-anak pedalaman Suku Talang Mamak semakin penasaran.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa saja kasus yang viral dan baru ditangani polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice' Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
Permukiman Talang Mamak memang jauh dari keramaian yakni di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh sudut Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Butuh waktu berjam-jam untuk menemukan hiruk pikuk jalan lintas timur perbatasan Riau dengan Jambi.
Keberadaan Suku Talang Mamak di sana jauh sebelum penetapan Taman Nasional tersebut. Mereka suku asli dan lebih dulu hidup di hutan belantara itu.
Akses dan fasilitas umum di daerah tempat suku asli Riau itu masih terbatas. Sejumlah pejabat setempat pun mulai melakukan terobosan, agar generasi penerus bangsa bisa menimba ilmu. Harapannya, supaya tak beda dengan anak-anak kota pada umumnya.
©2023 Merdeka.com
Kepolisian setempat memutar otak untuk keberlangsungan pendidikan mereka. Ya, lemari buku itu rupanya pustaka air keliling yang dibawa ke pedalaman suku Talang Mamak untuk menunjang pendidikan. Iya, menghadirkan jendela dunia bagi anak-anak pedalaman.
Pustaka terapung itu dipadukan dengan dua perahu yang biasanya menyusuri Sungai Batang Gangsal. Buku-buku bacaan disiapkan untuk membangkitkan gairah membaca bagi anak-anak Suku Talang Mamak.
Selama ini, anak-anak pedalaman harus menempuh waktu 1-3 jam untuk tiba ke sekolah. Mereka pun harus keluar masuk hutan taman nasional itu untuk bisa ke sekolah. Bukan hanya jalur darat, sungai nan dalam juga diarungi.
"Jauh sekali jarak permukiman dengan sekolah, sekitar 1 sampai 3 jam," kata Kapolres Indragiri Hulu AKBP Dody Wirawijaya kepada merdeka.com, Rabu (15/3).
©2023 Merdeka.com
Jiwa Dody merasa terpanggil begitu mengemban amanah menjadi Kapolres di sana. Dia mengerahkan anggotanya untuk melakukan survei suku asli Indragiri Hulu itu.
Akhirnya, muncul gagasan Dody untuk membuat pustaka air keliling. Awalnya, Dody meminta ada inovasi pustaka keliling di tiap Polsek. Namun karena kondisi geografik daerah tersebut banyak sungai, maka dibuatlah pustaka air yang berjalan di atas air.
"Wilayah Polsek Batang Gangsal banyak sungai. Kemudian dibuatlah pustaka air keliling," bebernya.
Keberadaan pustaka air diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan anak-anak dan warga Suku Talang Mamak lainnya. Dody tidak ingin masyarakat di sana larut dalam kegelapan hutan.
Dody dan istrinya Lya membawa sekitar 200-an buku bacaan. Ratusan buku itu mulai dari buku dongeng, cerita rakyat dan ilmu pengetahuan umum.
Kemudian, Dody mengajak anak-anak setempat untuk menyisiri sungai Batang Gansal menggunakan sampan motor atau boat yang dijadikan pustaka air. Itu dilakukan agar anak-anak bisa merasakan manfaat pustaka air keliling tersebut.
Pustaka air berjalan itu akhirnya sampai di sekolah bernama Harapan Bangsa Dusun Bengayawan, Desa Rantau Langsat. Sekolah itu hanya memiliki satu kelas. Mirisnya, kelas itu tidak memiliki listrik dan buku bacaan. Namun, kelas tersebut tetap digunakan para siswa.
Akses bagi anak-anak susah untuk ke sekolah. Meski di sana ada sekolah jauh, namun guru tidak setiap hari bisa datang. Akibatnya, ilmu pengetahuan anak-anak pun menjadi terbatas.
"Saya melihat sebuah bangunan sekolah hanya ada satu lokal untuk semua anak yang berlainan kelas. Tak ada listrik, buku pelajaran juga tak terlihat, bagaimana mereka mendapatkan ilmu dan pengetahuan," ucap Dody.
©2023 Merdeka.com
Karena itulah, Dody membawa sekitar 200-an buku bacaan. Dody memberi perintah ke Bhabinkamtibmas Bripka Habibi untuk membawa pustaka air itu keliling mengarungi Sungai Batang Gangsal. Ratusan buku baca itu dipersembahkan untuk anak-anak khususnya Talang Mamak.
Dody juga memberikan bantuan inventaris ruang belajar, seperti peta Indonesia, foto-foto pahlawan nasional, foto Presiden RI berserta wakil, jam dinding, bantuan uang pada kepala sekolah dan guru. Bahkan, Dody memulai pengecatan bangunan sekolah yang berdinding papan itu.
Tidak hanya Dody, istrinya, Lya juga ikut menghibur anak-anak pedalaman. Lya membacakan dongeng di hadapan anak-anak. Berbagai ekspresi terpancar dari raut wajah mereka ketika mendengar dongeng dari Lya.
Setelah dongeng, Lya juga mengajak mereka untuk memainkan sebuah permainan yang seru. Selanjutnya, Lya memberi bingkisan kepada seluruh pelajar dan guru serta kepala sekolah itu.
(mdk/cob)