Menag Imbau Seluruh Umat Jaga Keamanan dan Ketertiban Selama Lebaran
"Ini sebagai wujud tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia," ujar Yaqut.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam menjadikan Lebaran Idulfitri 2024 sebagai momentum untuk menjadikan diri pribadi yang bersih.
- Menag Yaqut: Umat Kristiani Punya Saham Atas Republik Ini, Jadi Jangan Minder
- Keseruan Warga Jateng Rayakan Lebaran 2024, Bagi-Bagi Ketupat Berisi Taoge hingga Lebaran Sapi
- Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa
- Mengenang Momen Pengumuman Hari Lebaran di Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
Menag Imbau Seluruh Umat Jaga Keamanan dan Ketertiban Selama Lebaran
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam menjadikan Lebaran Idulfitri 2024 sebagai momentum untuk menjadikan diri pribadi yang bersih.
Dia mengingatkan, perjuangan yang telah dilakukan selama masa tahapan Pemilu 2024 mampu membawa kejayaan dan kemajuan bagi bangsa Indonesia ke depan.
"Perjuangan politik sudah usai, kita doakan agar Indonesia bisa segera mendapatkan kejayaan dan kemajuannya. Perjuangan menuju fitri juga sudah usai semoga kita semua kembali menjadi pribadi-pribadi, diri-diri yang murni jernih tanpa ada dosa satu dengan yang lainnya," kata Yaqut, di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (9/4).
Selain itu, dia meminta agar seluruh umat beragama menjaga keamanan dan ketertiban selama Lebaran.
"Ini sebagai wujud tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia," ucap dia.
Sebab, menurut Yaqut, tujuan bangsa Indonesia ke depan mendapatkan keberkahan di kemudian hari.
"Karena itu sejatinya tujuan kita juga sama untuk mencapai rida dan rahmat dari Allah SWT," imbuh dia.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1445 Hijriah di Indonesia jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Keputusan ini menunjukkan, Lebaran pemerintah dengan Muhammadiyah dilaksanakan pada hari yang sama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh mengatakan, kesamaan penetapan 1 Syawal 1445 H pemerintah dengan organisasi Islam lainnya di Tanah Air mengandung dua hikmah.
“Hikmah yang pertama alam meneguhkan komitmen kebersamaan jadi ada 3 item yang sebenarnya punya potensi yang berbeda dan punya potensi yang sama," kata Asrorun dalam konferensi pers di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (9/4).
Menurut Asrorun, seluruh elemen pegiat hisab dan rukyat memiliki kesamaan pandang dalam penetapan 1 Syawal 1445 H. Momentum ini, kata dia, juga pas untuk membangun kebersamaan bangsa usai tahun politik.
"Kita sebagai bangsa Indonesia yang baru saja menyelenggarakan pemilihan umum baik Pilpres maupun Pileg dan untuk 1 Syawal 1445 H di mana penetapan 1 Syawalnya ini serentak secara keseluruhan,"
ucap dia.
merdeka.com
Maka, lanjut Asrorun, 1 Syawal 1445 ini bisa dijadikan apa yang biasa disebut sebagai ahlul jamaah atau tahun kebersamaan dan tahun persaudaraan bangsa di Tanah Air.
"Sekaligus momentum rekonsiliasi nasional setelah kita terfragmentasi di dalam perbedaan-perbedaan pilihan politik dan kebersamaan ini berada di dalam satu titik menentukan komitmen kita membangun bersama untuk mewujudkan menentukan baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur," kata dia.
Asrorun menilai, inilah etos dan juga spirit serta semangat kebersamaan Idulfitri 1 Syawal 1445 yang perlu dioptimalkan.