Menaker: Sarjana muda harus bisa menjadi pendamping para wirausahawan
Tantangan terbesar di era disrupsi, kata Hanif, adalah mendorong masyarakat agar memiliki semangat berinovasi berdasarkan knowledge based economy. "Oleh karena itu dibutuhkan human capital dengan kreativitas dan inovasi," kata Hanif via rilis yang diterima merdeka.com di Surabaya, Senin (30/7)
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menyebut ada tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini. Yaitu persaingan pasar dan teknologi baru di era revolusi industri 4.0.
Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengimbau kepada kelompok milenial agar memacu kreativitasnya, dan terus berinovasi demi menciptakan pasar dan teknologi baru.
-
Siapa KH Ahmad Hanafiah? KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Di mana Harun Kabir ditembak? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia. Sekitar pukul 04.00 WIB subuh, satu pleton pasukan Belanda tiba-tiba mengepung kediamannya di wilayah pelosok Cianjur.
-
Di mana Mochammad Afifuddin lahir? Dikutip dari situs KPU, Mochammad Afifuddin biasa disapa Afif, lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
Tantangan terbesar di era disrupsi, kata Hanif, adalah mendorong masyarakat agar memiliki semangat berinovasi berdasarkan knowledge based economy. "Oleh karena itu dibutuhkan human capital dengan kreativitas dan inovasi," kata Hanif via rilis yang diterima merdeka.com di Surabaya, Senin (30/7)
Terkait kreativitas dan inovasi, Hanif menyontohkan aplikasi ojek online (Ojol) yang merupakan teknologi yang sangat disrupsi. Melalui penggunaan teknologi tepat guna dibalut kreativitas dan inovasi, permasalahan di masyarakat pun dapat diselesaikan.
"Saya mendorong anak-anak muda untuk menerobos batas. Start thinking out of the box. Berpikir tanpa boks. Boks-nya ditendang saja. Mari berpikir tanpa dihalangi aturan," ajak alumnus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.
Dalam rilisnya itu, Hanif juga menceritakan, saat dirinya mengisi gelar dialog kebangsaan bertema: Peran Sociopreneur dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional di gedung Fisipol Universitas Gajah Mahada (UGM) pada Sabtu (28/7) lalu.
Di acara yang juga dihadiri Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo dan Budayawan Eros Djarot tersebut, Hanif mengaku diminta bicara soal peran sociopreneur sebagai alternatif karier dan akselerator produktivitas masyarakat desa. "Acara tersebut merupakan puncak rangkaian Program Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM)," katanya.
Pada acara tersebut, Hanif mengaku sepakat dengan bupati Kulon Progo yang mengatakan, bahwa pemimpin daerah harus terkini atau selalu update dalam hal teknologi. "Ini agar kepala daerah bisa mengajak warganya yang tengah berada di era disrupsi menuju era keberlimpahan," ungkap Hanif.
Selama memimpin, masih kata Hanif, bupati Kulon Progo telah melakukan berbagai inovasi. Khususnya dalam hal pangan seperti Coklat Kalibawang dan Kopi Menoreh. "Menghadapi perubahan, kita dihadapkan oleh pilihan, berkompetisi atau berkolaborasi," katanya mengutip statmen bupati Kulon Progo.
Selebihnya, Hanif mengajak para sarjana dari berbagai wilayah di Tanah Air untuk segera terjun ke berbagai desa. "Mereka (para sarjana muda) harus bisa menjadi pendamping para wirausahawan berbasis desa, agar mampu berinovasi di era disrupsi," tandasnya.
(mdk/fik)