Menanti Pelukan yang Tercinta di Ujung Dermaga
Info diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.
Lidya Ndao (23) hingga kini masih menanti kabar kepulangan suami tercinta, Leonardus Apri Jelahu (23).
Menanti Pelukan yang Tercinta di Ujung Dermaga
Kapal KM Sanjaya 86 Hilang Kontak
Leonardus merupakan salah satu Anak Buah Kapal (ABK) KM Sanjaya 86 yang hilang di Perairan Selatan Bali. Pasangan suami istri, berasal dari Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lidya terakhir kontak dengan suaminya pada Sabtu (21/7) pukul 18.00 WITA. Tepat sebelum suaminya berlayar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, menuju fishing ground atau zona penangkapan ikan. Hingga tiga hari kemudian mendapat kabar kapal yang ditumpangi suaminya hilang kontak.
- Perindo Coret Sekum KONI Sumsel dari DCS usai Ditetapkan Tersangka Korupsi
- Ribuan Massa Geruduk Kantor DPD PDIP Bali Protes Pencoretan Bacaleg
- Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran
- Sekretaris DPRD Takalar jadi Tersangka Korupsi Tambang Pasir Laut
Kabar tak enak itu dia dapat saat kebetulan mengakses sosial media dan dihubungi keluarga. Sementara perusahaan tempat suaminya bekerja belum menginfokan apa-apa. Sementara perusahaan mulanya tidak mengangkat teleponnya. Meski akhirnya tersambung, dan mengakui kabar kapal yang hilang kontak.
"Dikabarkan info dari kampung, bahwa kejadian kapal Sanjaya 86 mengalami kecelakaan, itu sudah hari ke tiga. Dan dari media sosial facebook."
Lidya, saat ditemui di rumah saudaranya di Denpasar, Bali, Selasa (1/8).
Sebelum peristiwa itu, dia tidak ada firasat aneh. Justru keanehan yang terjadi, kata dia, usai kapal hilang perusahaan pemilik malah tak memberi tahu keluarga ABK yang berlayar. Sebenarnya, kata Lydia, beberapa saat sebelum kapal berlayar, suaminya sempat menelepon. Mengabarkan kapal dalam keadaan rusak di Pelabuhan Benoa, dan terakhir kontak sekitar pukul 18.00 WITA.
"Katanya kapalnya rusak, satu jam setelah itu baru dia kabar lagi dia mau berangkat jam enam sore nanti kalau tidak aktif nanti saya kabari lagi."
Setelah kabar kapal hilang kontak beredar, dia langsung mendatangi perusahaan pemilik kapal. Info diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak. Saat ini sedang dilakukan pencarian.
Kini, hari-hari Lydia penuh kecemasan. Dia hanya bisa berharap kabar baik datang. Kapal ditemukan, suaminya kembali ke pelukan.
"Perasaan saya takut apalagi sama keluarga di kampung belum tahu kejadiannya seperti apa. Masih bingung kejadiannya apalagi belum tanda-tanda menemukan puing-puing," ucap Lydia lirih.
Sebelumnya, Tim SAR Bali menghentikan pencarian Kapal Motor (KM) Sanjaya 86 karena hingga saat ini kapal nelayan yang mengangkut 16 orang itu belum juga ditemukan. Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya mengatakan pencarian kapal sudah memasuki hari ke 10, maka Basarnas Bali menghentikan pemantauan.