Mendagri Minta Warga di Zona Merah Tak Mudik atau Liburan saat Cuti Bersama
Pemerintah, kata Tito, tak ingin libur panjang ini justru menjadi klaster penyebaran dan membuat kasus Covid-19 menjadi melonjak. Hal ini juga belajar dari pengalaman saat libur panjang pada Agustus lalu.
Pemerintah mengantisipasi lonjakan kasus akibat libur panjang dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pun menyarankan masyarakat yang berada di daerah zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19, tidak berlibur atau pulang kampung.
"Bapak/Ibu yang di daerahnya merah, daerahnya rawan penularan kalau memang bisa tidak pulang, dan tidak berlibur," ujar Tito dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin (19/10).
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Tollund Man meninggal? Faktanya, para ilmuwan meyakini dia dibunuh antara tahun 405 dan 380 SM.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Mengapa Betrand Peto bersemangat berburu tikus di sawah? Kegiatan ini mungkin terkesan jauh dari hingar bingar dunia hiburan yang biasa dijalani Betrand, namun baginya, berburu tikus di sawah menjadi salah satu momen paling seru selama berada di kampung halaman.
Adapun hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada Kamis, 29 Oktober 2020. Sementara, cuti bersama ditetapkan pada 28 dan 30 Oktober. Kemudian, dilanjutkan dengan libur akhir pekan.
Sehingga, diprediksi akan banyak masyarakat yang akan bepergian saat libur panjang ini. Tito mengimbau warga di zona merah corona dapat menikmati libur panjang di rumah masing-masing dan tak bepergian.
"Lebih baik mungkin mengisi waktu di tempat masing-masing, beres-beres rumah atau tempat tinggal, menikmati liburan bersama keluarga di kediaman masing-masing. Itu yang diharapkan," katanya.
Pemerintah, kata Tito, tak ingin libur panjang ini justru menjadi klaster penyebaran dan membuat kasus Covid-19 menjadi melonjak. Hal ini juga belajar dari pengalaman saat libur panjang pada Agustus lalu.
"Bahwa pengalaman kita sebelumnya libur-libur terjadi mobilitas yang tinggi masyarakat bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dan pergerakan masyarakat ini bisa menimbulkan penularan," jelasnya.
"Oleh karena itu, ini perlu kita waspadai bersama agar liburan ini tidak menjadi media penularan," sambung Tito.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mendagri Minta Kepala Daerah Awasi Tempat Wisata Saat Libur Panjang Akhir Oktober
Libur Panjang Oktober, Mendagri Minta Masyarakat Tak Berlibur ke Puncak atau Bandung
Mendagri Imbau Masyarakat Tes PCR Covid-19 Sebelum Berlibur ke Luar Kota
Tito Minta Pengelola Tempat Hiburan Tak Gelar Acara saat Cuti Bersama
Jokowi Minta Antisipasi Lonjakan Covid-19 saat Libur Panjang Akhir Oktober