Mengenal Ali Kalora penerus jejak Santoso
Mereka memiliki kemampuan menguasai wilayah hutan dan sesekali turun gunung dan menebar teror.
Kabar tewasnya gembong teroris paling dicari, Abu Wardah alias Santoso, sudah menyebar ke pelosok nusantara. Santoso dan satu anak buahnya yang disebut-sebut bernama Mukhtar tewas dalam baku tembak dengan pasukan Yonif 515 rider Kostrad di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7). Tiga anggota kelompok Santoso berhasil melarikan diri.
Pemerintah meyakini, dengan tewasnya Santoso, ruang gerak anak buahnya semakin sempit. Apalagi mereka telah kehilangan pemimpinnya. Namun bagi polisi, tewasnya Santoso tidak serta merta membuat tim Satgas Tinombala bernapas lega. Sebab, muncul nama Ali Kalora yang disebut-sebut pemimpin kelompok pecahan Santoso.
-
Kenapa para tentara salib ini tewas? Menurut sejarah Perang Salib, saat itu Sidon sedang dikepung dan dihancurkan pada tahun 1253 oleh tentara Mamluk dan tahun 1260 oleh bangsa Mongol. Kemungkinan besar para prajurit ini tewas dalam salah satu pertempuran ini.
-
Bagaimana Alwi Fadli tewas? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Kenapa trem di Jakarta dihentikan? Pada 1962, trem benar-benar dipensiunkan di Jakarta. Gerbong-gerbongnya dibiarkan terbengkalai. Demi menghemat anggaran, dan mengalokasikannya untuk bus impor dari Autralia, rel-rel baja dibiarkan dan hanya diuruk menggunakan tanah lalu diaspal. 100 unit awal bus didatangkan pada tahun itu, dan terus ditambah unit-unitnya.
-
Siapa cawapres termuda di Indonesia? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Hal ini membuat Gibran menjadi Wakil Presiden termuda sepanjang sejarah Indonesia.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Dia memiliki 16 orang pengikut yang saat ini masih terus diburu tim satgas Tinombala. Belum lagi, tangan kanan Santoso yakni Basri, berhasil meloloskan diri dari baku tembak.
"Masih ada Basri, masih ada beberapa, Ali Kalora," ujar Jenderal Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/7).
Ali Kalora salah satu pengikut setia Santoso. Nama Kalora merupakan sebutan untuk Ali karena lahir Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, sekitar 40 kilometer utara Kota Poso.
Ali Kalora sudah lima tahun terakhir bergabung dengan jaringan Muhajidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Dia mengikuti pelatihan militer bersama anak buah Santoso lainnya. Sepak terjang Ali Kalora cukup mengejutkan. Dia terlibat dalam peristiwa penembakan polisi di pos polisi, Jalan Emi Saelan, tepatnya di depan Kantor BCA Palu.
"Ali salah satu tangan kanan Santoso. Orang asli (Kalora). Sudah lama dia sana (mengikuti Santoso), sudah mulai sejak Santoso melakukan teror tahun 2011," kata Karo Ops Polda Sulteng Kombes Pol Herry Nahak ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (19/7).
Selama melarikan diri dan masuk ke dalam hutan, Santoso ditemani istri keduanya, Umi Delima. Ali Kalora juga menyertakan istrinya dalam pelariannya. Kelompok pimpinan Ali Kalora terpisah dengan kelompok yang dikomandoi Santoso. Namun mereka masih satu kesatuan jaringan. Kemampuan mereka hampir sama dengan kelompok Santoso. Salah satunya kemampuan menguasai wilayah hutan dan sesekali turun gunung dan menebar teror.
"Ada belasan orang, 14 orang dan mereka ini anak buahnya Santoso. Kemampuan di hutan sih sama. Sudah bertahun-tahun di situ kan," tegasnya.
Tewasnya Santoso tidak membuat kelompok ini ciut. Mereka akan terus bertahan dan melanjutkan aksi menebar teror.
"Ancaman saya kira sama dengan Santoso. Ideologi sama dan ancaman kurang lebih sama, paling serius turun ke kampung buat teror. Yang buat takut kan karena todong senjata. Ancaman paling dekat mungkin itu, tapi dengan ketiadaan pemimpin seperti ini ya kita harap bisa lebih mudah," katanya.
Ali Kalora dan pola regenerasi teroris
Jaringan terorisme di Indonesia seolah tak ada habisnya. Meski sejumlah nama gembong teroris sudah tewas di tangan polisi, selalu muncul nama baru yang melanjutkan aksi mereka. Tewasnya dr Azari, Nurdin M Top, Dul Matin, hingga Santoso, tidak serta merta memutus regenerasi jaringan kelompok teroris.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan, sepanjang gerakan radikalisme tumbuh subur di Indonesia, sejauh itu pula gerakan terorisme tetap ada. Pergerakan terorisme tidak bisa hilang sama sekali jika radikalisme yang mengatasnamakan agama terus menguat.
"Untuk hilang sama sekali belum. Waktunya masih lama. Selama paham radikalisme muncul, maka potensi terorisme ada," kata Ansyaad ketika berbincang dengan merdeka.com.
Soal kemunculan Ali Kalora sebagai pemimpin baru jaringan Santoso, Ansyaad belum menganalisanya. "Itu kan dari media yang muncul. Muncul analisis baru," tutupnya.
(mdk/noe)