Mengenal Djohan Sjahroezah, pejuang pemimpin gerakan bawah tanah
Djohan adalah salah satu tokoh penggerak revolusi yang tangguh, berjuang tanpa pamrih dan gelar kehormatan.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dihiasi nama-nama besar seperti Soekarno dan Bung Hatta. Ataupun tokoh-tokoh lain yang cukup terkenal dan mengisi lembaran demi lembaran bukti sejarah hingga buku pelajaran sejarah.
Namun, di antara nama itu, tak sedikit nama yang hilang lenyap bahkan sama sekali tak diketahui apa jasa-jasa mereka seperti Djohan Sjahroezah. Djohan adalah salah satu tokoh penggerak revolusi yang tangguh, berjuang tanpa pamrih dan gelar kehormatan.
Djohan juga dikenal sebagai ideolog, pemimpin gerakan bawah tanah dan amat tak populer karena jarang tampil. Seluruh kesabaran revolusioner Djohan sebagai pejuang kemerdekaan bawah tanah dituangkan dalam buku yang berjudul 'Revolusioner Djohan Sjahroezah, Pejuang Kemerdekaan Bawah Tanah'.
Melalui gambaran Adnan Buyung Nasution dan Meutia Hata dalam kata pengantar, menguatkan kembali sosok dan karakter Djohan sebagai satu pahlawan yang berjasa di bidang jurnalistik dan politik pada masa kemerdekaan RI.
Buku tentang sejarah pergerakan Djohan ini ditulis oleh Riadi Ngasiran, seorang penulis dan jurnalis. Riadi berusaha menggali semua data perjuangan Djohan dalam buku berukuran 15x23 cm dan setebal 418.
Ketika berkesempatan memberikan sambutan, anak bungsu Djohan, Ibong Agustansil mengaku jika sosok ayahnya memang sederhana. Kata dia, Djohan kerap menyembunyikan 'kebesarannya' dengan menceritakan kehebatan orang lain.
"Kami berterima kasih kepada semua orang khususnya penerbit Kompas yang telah menerbitkan buku ini. Ayah saya itu low profile. Kalau cerita dengan kami, dia hanya cerita tentang kehebatan orang lain," ujar Ibong dalam acara peluncuran sekaligus bedah buku di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (15/9).
Sementara itu, Manajer Eksekutif Penerbit Buku Kompas, Patricius, mengatakan, buku yang ditulis Riadi Ngasiran pada dasarnya memuat data sejarah yang juga menjadi kepedulian Penerbit Buku Kompas. Soal laku, kata dia, masyarakat pada dasarnya punya penilaian sendiri-sendiri.
"Penerbit Buku Kompas concern dengan sejarah, tapi kalau segi laku masyarakat nilai ini biasa-biasa saja. Itu makanya kami tertarik untuk menerbitkan buku ini," tukas dia.
Hadir dalam acara peluncuran dam bedah buku ini Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan sejumlah aktivis serta peminat sejarah yang datang dari luar kota Jakarta.
Baca juga:
Teladani pahlawan, pelajar nonton film 'Battle of Surabaya'
Jokowi bakal wajibkan anak-anak nonton film Jenderal Sudirman
Dari Bung Karno hingga Jenderal Soedirman 'abadi' di luar negeri
Perjalanan Jenderal TNI Abdul Haris Nasution di masa kemerdekaan
Hormati jasa pahlawan, IAIN Langsa gratiskan kuliah anak veteran
5 Pertempuran besar usai proklamasi pertahankan kemerdekaan
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Siapa yang menjadi Pahlawan Nasional Indonesia karena perjuangannya untuk Indonesia di kancah internasional? Berkat kontribusinya dalam memperjuangkan Indonesia di kancah dunia internasional, ia telah ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1998.
-
Kapan Hari Pahlawan diperingati di Indonesia? Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).